IMAN DAN TAKWA JADI PENGAWAS DALAM BERAMAL (3)

Dasar pokok wajib percaya, atau wajib beriman secara Islam adalah:
 
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Q.S. An Nisaa (4): 136).

Iman itu ialah bahwa: engkau (mesti) percaya kepada Allah, kepada Malaikat-malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada Hari kemudian-Nya, kepada Qadar baik dan jahat-Nya. (H.R. Muslim).
  1. Mengajak pada jalan agama Allah, agama Islam kewajiban yang sangat menguntungkan bagi alam semesta, khususnya bagi kehidupan umat manusia. Segenap meuslim, muslimah punya hak dan kewajiban mengajak siapa saja yang memungkinkan diajak, dididik, di arahakan, tentu terbaik dimulai dari yang terdekat, seperti keluarga yang masih serumah, atau orang lain yang masih dalam perwaliannya.

    Materi ajakan:
    Aqidah yang sesuai dengan Qur’an dan Hadits, dan apa yang diteladankan Muhammad Saw. jangan syirik, tahyul, khurafat.
    Akhlak Mulia sesuai dengan Qur’an dan Hadits, dan apa yang diteladankan Muhammad Saw. jangan mencontoh kebiasaan jahiliyah.  Ibadah sesuai dengan Qur’an dan Hadits, dan apa yang diteladankan Muhammad Saw. jangan menyembah selain Allah, jangan berbuat sesuatu dengan tujuan akhirnya selain Allah Swt. Muamalah Duniawiyah sesuai dengan Qur’an dan Hadits, dan apa yang diteladankan Muhammad Saw. giat berbisnis, jangan merugikan orang miskin dan ekonomi lemah, jangan jadi pendusta agama.

    Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf (12): 108). 
  2. Peringatan untuk yang takut hanya pada Allah. Bukan bagi yang hatinya telah mengandung penyakit, telah syirik, sombong, pamer, pendendam dan lain sebagainya. Gembirakanlah mereka dengan kabar baik untuk dunia dan akhirat. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[1264] dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. (Q.S. Yasiin (36): 11). [1264] Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad Saw. hanyalah berguna bagi orang yang mau mengikutinya. 
  3. Buah dari peringatan adalah iman dan takwa yang bagi merekah dilimpahi barakah besar dari Allah Swt. di dunia dan di akhirat secara abadi. Diberikan derajat yang memuaskan, karena mereka adalah pejuang rahmatan lil’alamiin. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S. Al ‘Araf (7): 96).
    32 Hadis Abu Said R.A. diriwayatkan daripada Tariq bin Syihab R.A. katanya: Orang pertama yang berkhutbah pada Hari Raya sebelum sembahyang Hari Raya didirikan ialah Marwan. Seorang lelaki berdiri lalu berkata kepadanya: Sembahyang Hari Raya hendaklah dilakukan sebelum membaca khutbah. Marwan menjawab: Sesungguhnya kamu telah meninggalkan apa yang ada di sana. Kemudian Abu Said berkata: Orang ini benar-benar telah membatalkan apa yang menjadi ketentuan kepadanya sedangkan beliau pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: siapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka dia hendaklah mecegah kemungkaran itu dengan tangannya iaitu kuasanya. Jika tidak mampu, hendaklah dicegah dengan lidahnya. Kemudian kalau tidak mampu juga, hendaklah dicegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.
Semoga.

Komentar