DUNIA TEMPAT BERAMAL DAN AKHIRAT TEMPAT MENUAI (Diceramahkan pada tanggal 27-10-2015)




Dunia fana, alam tempat tinggal manusia yang masih hidup, tidak kekal (dapat rusak, mati, hancur, dsb.), di sanalah manusia leluasa melakukan berbagai macam kegiatan yang dia dapat lakukan. Dunia adalah tempat mempersiapkan berbagai kebutuhan hidup dan kehidupan, baik kebutuhan semasa hidup di dunia demikian kebutuhan di masa seseorang telah berpindah ke alam akhirat (meninggal dunia), alam akhirat sifatnya abadi. Akhirat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka, tidak berubah selama-lamanya, abadi, kekal, perbuatan jahat (semua yang bertentangan dengan agama dan hukum yang disepakati) akan mendapat hukuman balasan di akhirat secara abadi, sedang perbuatan saleh, kebajikan akan mendapat pula balasan kenikmatan secara abadi dan kenikmatan tersebut yang menjadi doa, harapan para muslim, muslimat.  
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١)
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" [127]. (Q.S. Al Baqarah (2): 201). [127] Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.


Dengan pemahaman sederhana di atas maka, merupakan pendorong, motivasi yang kuat berpikir dan bertindak yang hemat dan tepat dalam mengisi waktu yang ada secara sempurna dan berkualitas, dengan dasar iman dan kesalehan sehingga tidak termasuk manusia yang merugi, baik di dunia terlebih kelak di akhirat.

Akhirat adalah alam setelah kehidupan di dunia, setelah selesai sakaratul maut, alam baka: di alam akhirat manusia sisa menikmati apa yang ia lakukan semasa hidup dewasanya di dunia. Manusia tersebut secara keseluruhan mutlak menunai, memanen, memetik hasil dan pasti sesuai apa yang ia amalkan semasa dewasanya di dunia. Alam akhirat dijelaskan pada hadits antara lain sebagai berikut.
الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ
(MUSLIM - 11) … Beliau menjawab, kamu beriman kepada: Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya.

Muslim yakin dengan sempurna bahwa pada alam akhirat masing-masing orang memperoleh hasil dari apa yang mereka amalkan semasa hidup dewasanya di dunia, sekecil apapun pasti dibalasi dengan seadil-adilnya baik amal saleh demikian yang amal durhaka, kejahatan.  
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨)
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. 8. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Al Zalzalah (99): 7-8).

Dengan uraian sederhana di atas, diharapkan semakin tumbuh keyakinan, percaya diri dan giat dalam iman dan amal saleh dalam rangka mencapai hasil yang memuaskan dunia dan akhirat serta terjauh dari siksa api neraka.
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (٣٨)وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى (٣٩)وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (٤٠)ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الأوْفَى (٤١)وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى (٤٢)
38. (Yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 39. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, 42. Dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (Q.S.  An Najm (53): 38-42).

Semoga.

Komentar