Dunia fana, alam tempat tinggal
manusia yang masih hidup, tidak kekal (dapat rusak, mati, hancur, dsb.), di sanalah
manusia leluasa melakukan berbagai macam kegiatan yang dia dapat lakukan. Dunia
adalah tempat mempersiapkan berbagai kebutuhan hidup dan kehidupan, baik
kebutuhan semasa hidup di dunia demikian kebutuhan di masa seseorang telah
berpindah ke alam akhirat (meninggal dunia), alam akhirat sifatnya abadi. Akhirat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka, tidak
berubah selama-lamanya, abadi, kekal, perbuatan jahat
(semua yang bertentangan dengan agama dan hukum yang disepakati) akan mendapat
hukuman balasan di akhirat secara abadi, sedang perbuatan saleh, kebajikan
akan mendapat pula balasan
kenikmatan secara abadi dan kenikmatan tersebut yang menjadi doa, harapan para
muslim, muslimat.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١)
Dan di antara mereka
ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" [127]. (Q.S. Al Baqarah (2): 201). [127] Inilah doa yang
sebaik-baiknya bagi seorang muslim.
Dengan pemahaman sederhana
di atas maka, merupakan pendorong, motivasi yang kuat berpikir dan bertindak
yang hemat dan tepat dalam mengisi waktu yang ada secara sempurna dan
berkualitas, dengan dasar iman dan kesalehan sehingga tidak termasuk manusia
yang merugi, baik di dunia terlebih kelak di akhirat.
Akhirat adalah alam setelah kehidupan di dunia,
setelah selesai sakaratul maut, alam baka: di alam akhirat manusia sisa
menikmati apa yang ia lakukan semasa hidup dewasanya di dunia. Manusia tersebut
secara keseluruhan mutlak menunai, memanen, memetik hasil dan pasti sesuai apa
yang ia amalkan semasa dewasanya di dunia. Alam akhirat dijelaskan pada hadits
antara lain sebagai berikut.
الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
كُلِّهِ
(MUSLIM - 11) … Beliau menjawab, kamu
beriman kepada: Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian
pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari
kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya.
Muslim yakin dengan sempurna
bahwa pada alam akhirat masing-masing orang memperoleh hasil dari apa yang
mereka amalkan semasa hidup dewasanya di dunia, sekecil apapun pasti dibalasi
dengan seadil-adilnya baik amal saleh demikian yang amal durhaka, kejahatan.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧)وَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨)
7.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. 8. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Al Zalzalah (99): 7-8).
Dengan uraian sederhana di atas,
diharapkan semakin tumbuh keyakinan, percaya diri dan giat dalam iman dan amal
saleh dalam rangka mencapai hasil yang memuaskan dunia dan akhirat serta
terjauh dari siksa api neraka.
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ
وِزْرَ أُخْرَى (٣٨)وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى (٣٩)وَأَنَّ سَعْيَهُ
سَوْفَ يُرَى (٤٠)ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الأوْفَى (٤١)وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى
(٤٢)
38. (Yaitu) bahwasanya seorang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 39. Dan bahwasanya seorang
manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. Dan
bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). 41. Kemudian akan
diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, 42. Dan
bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (Q.S. An Najm (53): 38-42).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar