PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Secara garis besar, pokok-pokok pikiran formal itu dapat dikelompokkan menjadi dua jenis pokok pikiran, yaitu pokok pikiran yang bersifat ideologis dan pokok-pokok pikiran yang bersifat strategis. Pokok-pokok pikiran yang dapat dikategorikan sebagai pokok pikiran yang bersifat ideologis, antara lain: Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (Th. 1951), Kepribadian Muhammadiyah (1961), Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (Th. 1969) dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Th. 2000). Sedangkan pokok-pokok pikiran yang bersifat strategis, adalah berupa Khittah Perjuangan Muhammadiyah yaitu Langkah Muhammadiyah Tahun 1938-1940, Khittah Muhammadiyah Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang), Khittah Ponorogo (Th. 1969), Khittah Ujung Pandang (1971), Khittah Surabaya (Th. 1978) serta Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Rumusan Masalah
2.Apa saja konsep dan isi ideologi Muhammadiyah
3.Apa saja hambatan-hambatan ideologi Muhammadiyah dan bagaimana implementasinya?
4.Bagaimana Solusi dan rencana pengembangannya?
- Tujuan
2.Untuk mengetahui konsep dan isi ideologi Muhammadiyah
3.Untuk mengetahui hambatan-hambatan ideologi Muhammadiyah dan bagaimana implementasinya
4. Untuk mengetahui solusi dan rencana pengembangan ideologi
- PEMBAHASAN
- . DEFINISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham atau keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Karena rujukan dasarnya adalah islam, maka idiologi muhammadiyah tidak akan bersifat dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, sehingga tetapi memiliki watak terbuka.
1.Landasan Normatif Ideologi Muhammadiyah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali ‘Imran/3:104)
Ma’ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali ‘Imran /3 :110)”
- KONSEP DAN ISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu telah terkonsep dalam isi ideologi Muhammadiyah pada Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Isi ideologi Muhammadiyah;
- Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
- Hakekat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
- Kandungan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
a) Pokok pikiran pertama:
“ Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-Esakan) Allah; ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah”.
b) Pokok pikiran kedua:
“ Hidup manusia itu bermasyarakat”.
c) Pokok pikiran ketiga:
“ Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat”.
d) Pokok pikiran keempat:
“ Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah kepada manusia/ masyarakat”.
e) Pokok pikiran kelima:
“ Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Muhammad SAW”.
f) Pokok pikiran keenam:
“ Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya”.
g) Pokok pikiran ketujuh:
“ Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologinya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
- Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah ini muncul pada waktu kepemimpinan Bapak Kolonel H.M.Yunus Anis periode 1959-1962.
- Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
MATAN “Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah” terdiri dari 5 angka.5 angka tersebut dibagi menjadi 3 kelompok:
- Kelompok Satu: Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yaitu;
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rosul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
- Kelompok Dua: Mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah, yaitu;
2) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliput bidang-bidang; Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Mu’amalat Duniawiyat.
- Kelompok Tiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia, yaitu;
- Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
- HAMBATAN DAN IMPLEMENTASI
(1) Hambatan kultural; tarik menarik antara political disengagement dan civic engagement.
(2) Hambatan struktural; organisasi terlalu besar.
(3) Hambatan paradigmatik, dalam pelaksanaan fungsi khalifah, rahmatan dan risalah.
(4) Hambatan programatik, terjebak dalam kegiatan kelembagaan, kurang berfokus pada pendekatan ummah. Menjadi “pengrajin” amal usaha, melahirkan “pulau-pulau“ yang kurang tanggap terhadap lingkungannya.
- SOLUSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN
Di dunia Internasional Muhammadiyah dianggap sebagai pilar Islam Moderat dan tonggak demokrasi di Indonesia. Banyak yang ingin membantu dan bekerjasama, salah satunya organisasi-organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI). Muhammadiyah menjadi salah satu dari inisiator organisasi ini. Isu bencana dalam community based disaster reduction management (CBDRM) merupakan bagian dari strategi makro Muhammadiyah sebagai Islamic Society/Civil Society yang bertumpu pada konsep surat Al-Ma’un, yang mengandung proses (1). Karitatif, (2). Pemberdayaan, (3). Takaful (modal sosial), (4). Ketahanan sosial, (5). Masyarakat yang beradab (civil society).
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham atau keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Karena rujukan dasarnya adalah islam, maka idiologi muhammadiyah tidak akan bersifat dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, sehingga tetapi memiliki watak terbuka.
2. Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu cita. Muhammadiyah didirikan diatas (berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip/ pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan. Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis.
Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu telah terkonsep dalam isi ideologi Muhammadiyah pada Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu:
a) Pokok pikiran pertama:
“ Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-Esakan) Allah; ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah”.
b) Pokok pikiran kedua:
“ Hidup manusia itu bermasyarakat”.
c) Pokok pikiran ketiga:
“ Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat”.
d) Pokok pikiran keempat:
“ Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah kepada manusia/ masyarakat”.
e) Pokok pikiran kelima:
“ Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Muhammad SAW”.
f) Pokok pikiran keenam:
“ Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya”.
g) Pokok pikiran ketujuh:
“ Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologinya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
3. Menurut Ketua PP Muhammadiyah 2005-2010, Dr. Sudibyo Markus, hambatan-hambatan yang terjadi dalam tubuh Muhammadiyah sekaligus dalam batang tubuh ideologi Muhammadiyah adalah
(1) Hambatan kultural; tarik menarik antara political disengagement dan civic engagement.
(2) Hambatan struktural; organisasi terlalu besar.
(3) Hambatan paradigmatik, dalam pelaksanaan fungsi khalifah, rahmatan dan risalah.
(4) Hambatan programatik, terjebak dalam kegiatan kelembagaan, kurang berfokus pada pendekatan ummah. Menjadi “pengrajin” amal usaha, melahirkan “pulau-pulau“ yang kurang tanggap terhadap lingkungannya.
4. Dua prioritas Muhammadiyah dalam rangka pengembangan ideologi Muhammadiyah dengan tujuan akhir membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah [1] Back to Basics – peningkatan kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan [2] Go International. Keduanya berkaitan dengan peristiwa di tingkat global dengan akar rumput (out there phenomena dengan in here phenomena). Perlu diingat bahwa globalisasi merupakan jalan kembali ke kampung halaman. Dalam konteks ini globalisasi justru memberikan kesempatan untuk menemukan kembali kesadaran ’lokal’ kita dan memungkinkan terjadinya hibridasi kebudayaan (akomodasi: menyerap, dan akulturasi: mencyerap danmembagi).
Di dunia Internasional Muhammadiyah dianggap sebagai pilar Islam Moderat dan tonggak demokrasi di Indonesia. Banyak yang ingin membantu dan bekerjasama, salah satunya organisasi-organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI). Muhammadiyah menjadi salah satu dari inisiator organisasi ini. Isu bencana dalam community based disaster reduction management (CBDRM) merupakan bagian dari strategi makro Muhammadiyah sebagai Islamic Society/Civil Society yang bertumpu pada konsep surat Al-Ma’un, yang mengandung proses (1). Karitatif, (2). Pemberdayaan, (3). Takaful (modal sosial), (4). Ketahanan sosial, (5). Masyarakat yang beradab (civil society)
B. Saran
Gerakan Muhammadiyah sejak awal berdirinya telah memiliki sebuah ideologi sesuai dengan semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh semesta. Ruh ideologi ini terartikulasi secara berbeda sesuai dengan perkembangan zaman guna menciptakan suasana kemajuan dan suasana ketentraman dalam arti”gembira”.Namun ‘maju dan gembira’ merupakan frasa yang seharusnya tidak pupus dalam cara kerja ideologi Muhammadiyah. Dalam konteks sekarang, maju dan gembira haruslah dimaknai dengan cara pandang baru, yakni:
– Menguatkan komitmen kepada kelompok yang tidak terlindungi (mustadl’afin) dan yang lemah (dlu’afa).
– Mobilisasi sumber daya yang ada di Muhammadiyah untuk keluar dari dominasi kekuatan pasar global.
– Membangun solidaritas kolektif dan membangun kohesivitas secara terstruktur.
– Mengembangkan modal sosial (social capital), sebagai kompensasi bagi hilangnya akses sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan ‘trust’ dalam manajemen sumberdaya manusia.
– Penyeimbang proses demokratisasi dan good governance.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Hambali, A.2006. Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah. Yogyakarta: 174 hal.
Anonim.2011.Sejarah Organisasi. http://www.mdmc.or.id/index.php.
Di akses pada tanggal 05 Januari 2012 Pukul 15.34
wow ideologinya keren banget
BalasHapusAssalamualaikum, wr wb Pak saya mau nanya mengenai sejarah Muhammadiyah, katanya pernah dikhianati kapan dan dimana lokasinya pak, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
BalasHapus