1.Muslim yakin pentingnya kemajuan, peningkatan dalam berbagai aspek
hidup dan kehidupan yang semuanya berada dalam hitungan waktu ke waktu
berikutnya dari: jam ke jam, pekan ke pekan, bulan ke bulan, tahun ke tahun
berikut. Kualitas yang diharapkan adalah senantiasa yang akhir yang harus lebih
baik sesuai dengan ajaran Islam secara luas.
وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ
لَكَ مِنَ الأولَى (٤)
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih
baik bagimu dari pada yang sekarang (permulaan) [1582]. (Q.S. Adh Dhuhaa (93):
4).
[1582]
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad Saw. itu akan menjumpai
kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada
pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan akhirat
beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti kehidupan dunia.
2.
Muslim yakin bahwa berusaha, bekerja untuk memenuhi kebutuhan
pokok, merupakan suatu kewajiban, sehingga menjadi suatu kepastian bahwa muslim
yang tidak menghiraukan pekerjaannya, termasuk melalaikan kewajibannya.
وَقُلِ اعْمَلُوا
فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٠٥)
Dan katakanlah: "Bekerjalah
kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Q.S. At Taubah (9): 105).
3.
Muslim
meyakini bahwa penciptaan lautan mengandung berbagai macam kebutuhan pokok
manusia, sehingga menjadi suatu kewajiban bagaimana agar memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam menguasai dan melestarikan laut. Tidak cukup hanya dengan
puas membeli hasil laut untuk dikonsumsi tiga kali dalam sehari semalam.
وَهُوَ الَّذِي
سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً
تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ (١٤)
Dan Dia-lah,
Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya
daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang
kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (Q.S. An Nahl (16):
14).
4.
Muslim yakin
bahwa penciptaan langit dan bumi merupakan bentuk riil dari kasih sayang Allah
Swt. melengkapi berbagai macam fasilitas dan kebutuhan umat manusia. Muslim
senantiasa mempersiapkan segalanya yang disesuaikan dengan penggantian musim,
baik berupa perdagangan demikian pertanian dan lain sebagainya. Muslim
menyadari adalah suatu kekurangan dan bahkan
termasuk kurang syukur jika ada penggantian musim lantas hanya disambut
dengan keluh kesah, kedinginan atau kepanasan.
الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ
بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ (٢٢)
Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Q.S. Al Baqarah (2): 22).
Demikian
harapan besar muslim dalam mengakhiri dan mengawali tahun demi tahun demikian
dalam pergantian tahun hijriah 1434 denganb 1435 yang bertepatan dengan 5
Nopember 2013.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar