Muslim yakin dengan sungguh-sungguh bahwa kebesaran, keagungan dan kemuliaan itu secara hakiki mutlak
hanyalah milik Al Jalil dan Al Karim. Muslim menghendaki kekalnya dalam
kebaikan, artinya ia memiliki kebaikan di dunia dan demikian di akhirat serta
terjauh dari siksa neraka sehingga dengan penuh ketulusan ia senantiasa
konsisten, istiqamah dalam ibadah baik umum demikian khusus semata- mata karena
Allah Swt.
قُلْ
إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(١٦٢)
Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S Al An’am (6): 162).
Cara hidup muslim yang istiqamah dalam kesengajaan dalam suasana apa pun ia
tidak tergoda oleh setan, ia menyadari terus-menerus bahwa setan itu tiada lain
hanya musuh yang nyata, maka pribadi tersebut akan mudah mendapatkan kebesaran
dan kemuliaan oleh Al Jalil dan Al Karim.
وَيَبْقَى
وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧)
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S
Ar Rahman (55): 27).
Muslim menyadari dengan seyakin-yakinnya bahwa kehidupan dewasa di dunia
mutlak hanya itulah yang menjadi jaminan membuahkan kemuliaan di akhirat
ataukah harus sebaliknya. Jika hidup dewasa diisi dengan ketakwaan, maka pasti
dibalasi kemuliaan, tetapi jika diisi dengan pengaruh setan, maka pasti
dibalasi dengan neraka jahannam.
قَالَ
الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ
إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ
رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ
لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (٤٠)
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu
dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum
matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku,
apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, Maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia". (Q.S An Naml (27): 40).
[1097] Al kitab di sini maksudnya: ialah
kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
Semoga kita semua mendapatkan keagungan
baik dunia terlebih kelak di akhirat.
Komentar
Posting Komentar