ASMAUL HUSNA (41-42) MAHA AGUNG, MAHA MULIA


Muslim yakin dengan sungguh-sungguh bahwa kebesaran, keagungan  dan kemuliaan itu secara hakiki mutlak hanyalah milik Al Jalil dan Al Karim. Muslim menghendaki kekalnya dalam kebaikan, artinya ia memiliki kebaikan di dunia dan demikian di akhirat serta terjauh dari siksa neraka sehingga dengan penuh ketulusan ia senantiasa konsisten, istiqamah dalam ibadah baik umum demikian khusus semata- mata karena Allah Swt.
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٦٢) 
Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S Al An’am (6): 162).

Cara hidup muslim yang istiqamah dalam kesengajaan dalam suasana apa pun ia tidak tergoda oleh setan, ia menyadari terus-menerus bahwa setan itu tiada lain hanya musuh yang nyata, maka pribadi tersebut akan mudah mendapatkan kebesaran dan kemuliaan oleh Al Jalil dan Al Karim.

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧)
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S Ar Rahman (55): 27).

Muslim menyadari dengan seyakin-yakinnya bahwa kehidupan dewasa di dunia mutlak hanya itulah yang menjadi jaminan membuahkan kemuliaan di akhirat ataukah harus sebaliknya. Jika hidup dewasa diisi dengan ketakwaan, maka pasti dibalasi kemuliaan, tetapi jika diisi dengan pengaruh setan, maka pasti dibalasi dengan neraka jahannam.
  
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (٤٠)
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, Maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Q.S An Naml (27): 40).
[1097] Al kitab di sini maksudnya: ialah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
Semoga kita semua mendapatkan keagungan baik dunia terlebih kelak di akhirat.


Komentar