BERJAMAAH DALAM BERDAKWAH

Dengan da’wah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan secara berjam’ah, insya Allah lebih tepat dan hemat dalam mencapai maksud dan tujuan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Berjam’ah dengan diikat janji setia dalam dakwah telah dijamin Allah Swt. untuk diberikan kekuatan langsung dari Allah Swt. (tangan Allah di atas tangan mereka).
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[1396]. tangan Allah di atas tangan mereka[1397], maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. (Q.S. Al Fath (48): 10).
[1396] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad Saw. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. Mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau. Merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[1397] Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul ialah meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi maksud tangan Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluknya.

Dengan da’wah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan secara berjam’ah, dalam menghadapi musuh yang nyata, menghadapi peperangan sekalipun, maka mereka menjadi kuat dan tidak gentar karena Allah Swt. memberikan ketenangan dan kekuatan langsung kepada mereka. Demikian indahnya dalam menunaikan jama’ah dalam berdakwah amar ma'ruf nahi mungkar. Pilihan muslim, muslimah yakni mari segera senantiasa membina dakwah jama’ah dengan sebaik-baiknya di semua tingkatan kehidupan.
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)[1400]. (Q.S. Al Fath (48): 18).
[1400] Yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar.


Dengan da’wah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan secara berjam’ah, merupakan perwujudan/realitas dari proses menuju terwujudnya takwa yang sebenar-benarnya kepada Allah Swt. sebagai bentuk nyata dari kesiapan pribadi dalam menghadapi sakaratul mautnya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (Q.S. Ali Imran (3): 102).

Dengan da’wah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan secara berjam’ah, disamping menguatkan ketakwaan juga sangat berfungsi/bertujuan menjadi pendorongan jiwa, semangat juang hingga pamtang mundur, tidak mengenal menyerah kepada musuh.

Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Q.S. Ali Imran (3): 146).

Dengan da’wah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan secara berjam’ah, dan memelihara mupakat, tidak berbantah-bantahan, serta kesabaran, ketahanan dijunjung tinggi sehingga kekuatan dan keridhaan Allah selalu menyertai.

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al Anfaal (8): 46).

Berjama’ah bukan hanya ditegakkan dan dijunjungti dalam berdakwah amar ma'ruf nahi mungkar, tetapi terlebih juga dalam melaksanakan ibadah shalat wajib lima kali sehari semalam jama’ah sangat dipentingkan ada pelaksanaannya.
Bulughul Maram No. 422. Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat berjama'ah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian." Muttafaq Alaihi.

Semoga.

Komentar