- Dalam menjalankan agama banyak hal-hal yang kadang dilakukan umat semata-mata mengikut apa yang telah umum dilakukan oleh para pendahulu mereka, termasuk orang tua mereka sekalipun hal tersebut sama sekali tidak ada petunjuk dari Allah Swt. maka terjadilah banyak pertentangan akibat banyaknya perbedaan yang sungguh-sungguh memang tidak ada dasar dari Allah Swt. dengan demikian sangat berperan utusan Allah Swt. sebagai pembawa peringatan, petunjuk yang dapat mempersatukan umat. Sejatinya umat Islam semua amalannya senantiasa ada pedoman, petunjuk walaupun sifatnya hanya dasar dari Allah Swt. dan rasul-Nya, Muhammad Saw.
Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Q.S. An Nahl (16): 35). - Muslim, muslimah senantiasa mengharapkan rahmat dan perjumpaannya dengan Allah Swt. serta ridha dan kebahagiaan yang abadi pada hari akhirat kelak, maka mereka atas keyakinan tersebut senantiasa bersungguh-sungguh menteladankan amalannya baik yang termasuk ibadah khusus demikian yang termasuk ibadah umum pada apa yang menjadi perintah, petunjuk dari Muhammad Saw.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab (33): 21). - Sesungguhnya pada hakikatnya adalah satu penganiayaan terhadap diri sendiri jika seorang mensyarikatkan Allah Swt. sehingga mereka menyembah/beribadah, memohon sesuatu kepada selain Allah Swt. Untuk keselamatan dunia akhirat Allah Swt. mengutus Rasul-Nya, lebih khusus Muhammad Saw. untuk ditaati dalam hidup dan kehidupan umat manusia.
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An Nisaa (4): 64). [313] Ialah: berhakim kepada selain Nabi Muhammad Swt. - Untuk keselamatan dunia dan akhirat, maka sangat diperlukan kehati-hatian dalam semua amalan baik yang termasuk ibadah khusus demikian yang termasuk ibadah umum/muamalah duniawiyah sehingga senantiasa teliti mengamalkan apa yang berdasar pada seruan Rasul-Nya dan tidak mengamalkan apa yang tidak berdasar/tidak ada contoh pada seruan Rasul-Nya.
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (Q.S. Al Hasyr (59): 7). - Pada dasarnya semua yang disampaikan/diperintahkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. merupakan perintah dari Allah Swt. demikian pula semua yang dilarang oleh beliau adalah larangan dari Allah Swt. pula
Artinya: Hai manusia aku tidak memerintahkan kepada kamu melainkan dengan apa yang telah diperintahkan Allah kepadamu, dan aku tidak melarang kamu melainkan dari apa-apa yang telah dilarang Allah kepadamu. (HR At-Thabrany) - Menjadi keyakinan muslim, muslimah bahwa sesungguhnya semua yang diperintahkan dan yang dilarangkan Muhammad Saw. pada dasarnya adalah perintah dan larangan dari Allah Swt. sebagaimana yang sangat jelas dalam hadis berikut.
Artinya: Tidaklah kami mengeluarkan sesuatu kepada kamu dari diriku sendiri dan tidak pula aku meninggalannya tetapi Allah Ta’ala yang mengeluarkan kepadamu dan yang meninggalkannya, karena tidak lain aku ini hanyalah seorang hamba yang diperintahkan, apa-apa yang diperintahkan kepadaku aku kerjakan. Aku ini hanya mengikuti apa-apa yang diwajibkan Tuhanku kepadaku (HR At-Thabrany dari Ibnu Abbas) - Ajaran yang disampaikan rasul penuh dengan rahmat untuk alam semesta, bukan hanya untuk umat manusia, melainkan untuk: manusia, hewan, tumbuhan dan abiotik, secara terus-menerus, termasuk yang melalui karya iman dan amalan saleh manusia dan lain sebagainya.
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al Anbiyaa (21): 107). - Peringatan, tuntunan yang disampaikan Rasulullah termasuk yang dari Muhammad Saw. senantiasa penuh dengan kaidah-kaidah yang menggembirakan, serta memuaskan secara abadi kelak di akhirat.Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. (Q.S. Al Baqarah (2): 119).
- Rasul-rasul diutus Allah Swt. memberikan penjelasan tentang pengabdian, amalam umat manusia pada umumnya yang pada dasarnya penuh dengan kegembiraan, kebahagiaan baik di dunia terlebih ke;lak di akhirat bagi para muttaqin.
(mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. An Nisa’ (4): 165).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar