Doa Yang Dikabulkan

Muslim, muslimah senantiasa dengan penuh harapan agar diri, keluarga dan bahkan masyarakatnya senantiasa dalam lindungan, pemeliharaan, serta kasih sayang Allah Swt. Ia selamat, sejahtera di dunia dan penuh kenikmatan serta terjauh dari murka Allah Swt. di akhirat. Mereka mencari bagaimana agar harapan, doa-doanya dikabulkan oleh Allah Swt. atas kehendak tersebut, maka kami terdorong menulis, menyusun hal-hal yang insya Allah sebagai syarat sehingga doa seseorang dapat diterima oleh Allah Swt. sebagai berikut: 
  1. Beriman kepada Allah dengan sungguh-sungguh, menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi apa yang dilarang Allah dan rasul-Nya secara terus-menerus, sepanjang/sesuai kesanggupan yang dimiliki.
    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. Al Baqarah (2): 186). 
  2. Memohon langsung kepada Allah Swt. tidak menggunakan perantara, baik manusia, demikian yang bukan manusia, pokoknya jangan pakai perantara. Termasuk tidak menggunakan barang makanan dan atau uang, bunga dan semacamnya. Muslim, muslimah jangan terperdaya/tertipu oleh cara yang digunakan selain Islam, mereka memang punya cara yang jelas tidak sama dengan cara Islam, maka janganlah disama-samakan.
    Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]. (Q.S. Al Fatihah (1): 5). [6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. [7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
    57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. 58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (Q.S. Adz Dzariyaat (51): 57 – 58). 
  3. Bersegera taubat, mohon ampun kepada Allah Swt. jika ada kesalahan atau dirasa ada kesalahan baik terhadap Allah Swt. demikian terhadap sesama umat manusia. Baik dalam ibadah umum demikian dalam ibadah khusus.
    10. Maka aku katakan kepada mereka: 'mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, 11. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, 12. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Q.S. Nuh (71): 10-12). 
  4. Menguatkan kepercayaan, keyakinan bahwa doa, permohonan kepada Allah Swt. akan dikabulkan, walau kita tidak mengetahui kapan Dia terima, kabulkan, mungkin hari ini, mungkin hari besok, mungkin bulan ini dan mungkin bulan besok, mungkin tahun ini dan mungkin tahun depan dan seterusnya, pokoknya sangat yakin bahwa jika dengan syarat kita sudah penuhi dan pertahankan terus-menerus, maka pasti Allah Swt. mengabulkannya.
    Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Q.S. Al Mukmin (40): 60). [1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
  5. Dalam berdoa jangan mengeraskan suara, suara harus lembut, bahkan dengan suara hati, tidak perlu diperdengarkan pada orang lain yang ada disekitar kita saat berdoa, sebab Allah Swt. Maha Medengar, Maha Mengetahui walaupun hanya dengan suara hati yang sangat halus, Dia berbeda dengan manusia.
    Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas [549]. (Q.S. Al ‘Araf (7): 55). [549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
    Dan di ayat yang lain.
    Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Q.S. Al ‘Araf (7): 205). 
  6. Setiap permohonan, harapan, doa kepada Allah Swt. senantiasa disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, sabar/tahan dan jihad sebatas kemampuan yang dimiliki. Doa harus disertai dengan usaha dan usaha harus disertai dengan doa, masalah mana yang duluan bukan persoalan yang pokok, yang penting adalah lakukan keduanya dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya.
    Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [767]. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar Rad (13): 11). [767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. [768] Tuhan tidak akan merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Semoga.

Komentar