ASMAUL HUSNA (27-28) MAHA MELIHAT, MAHA MEMUTUSKAN HUKUM

Hamba/umat yang menjaga dirinya agar selamat dunia dan terlebih kelak di akhirat, dengan penuh ketulusan mendekatkan diri lewat berbagai macam ibadahnya. Ibadah umum yaitu pengabdian yang dasarnya sudah jelas dan terang dalam Al Qur’an atau dalam Al Hadits, tetapi rincian pelaksanaannya diserahkan kepada ijtihad, kesungguhan berpikir bagi muslim dan muslimah itu sendiri. Contoh: - Menutup aurat, - Makan, - Saling mengenal, - Dan lain sebagainya. Demikian pula ibadah khusus yaitu pengabdian yang dasar dan rincian pelaksanaannya semua sudah jelas dan terang dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Contoh: - Shalat, - Zakat, - Puasa, - Haji, ia tetap tunaikan sepanjang hayat sadar dewasanya. Tindakan/amalan tersebut betul-betul didorong oleh keyakinan/iman bahwa Allah Swt. (Al Bashiir) Maha Melihat dan (Al Hakam) Maha Memutuskan Hukum atas semua perbuatan hamba-Nya yang telah dewasa dan normal baik akal demikian jasmani mereka.

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Hadid (57): 4).
[1453] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya. [1454] Yang dimaksud dengan yang naik kepada-Nya antara lain amal-amal dan do´a-do´a hamba.

Dengan sifat Maha Adil-Nya, Ia mutlak membedakan dan membalasi siapa yang berbuat sesuai dengan ajaran yang Ia wahyukan kepada para nabi dan rasul-Nya termasuk Muhammad Saw. sehingga benar-benar senantiasa dalam ketakwaan yang sempurna. Mesti ia pun penuh dengan kemuliaan dunia demikian kemuliaan akhirat. Dan siapa yang penuh kedurhakaan/nista dalam hidupnya, maka mesti iapun akan penuh dengan kehinaan baik di dunia terlebih kelak di akhirat. Jelas tidak sama dengan apa yang dikatakan oleh para kafirin/mereka hanyalah menduga-duga belaka, sebagaimana firman Nya.

Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba- (Nya)". (Q.S. Al Mu’min (40): 48).

Pernyataan orang-orang sombong tersebut di atas sangat bertentangan dengan banyak keterangan ayat Allah Swt. Allah Swt. mutlak membalasi semua perbuatan hamba-Nya dan sangat Maha Melihat semuanya walau sekecil apapun adanya mesti Ia menetapkan hukum/sanksi atas itu semuanya, sebagaimana firman-Nya.
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. 8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q. S. Az Zalzalah (99): 7 – 8).

Dengan keyakinan terhadap sifat-Nya yang Maha Melihat, maka selayaknya, sewajarnya jika senantiasa berdoa berusaha dengan semaksimal mungkin agar diri/pribadi dapat memiliki penglihatan yang sangat terang dan jelas sebagai karunia dari-Nya. Walaupun hilal misalnya belum nampak terang namun kita sudah sangat yakin bahwa hal tersebut sungguh telah ada dengan dibantu penglihatan melalui akal yang cerdas dan perhitungan yang sangat teliti, walaupun dengan menggunakan teknologi misalnya teropong dan atau alat lainnya.

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al An’am (6): 96).

Dengan keyakinan terhadap sifat-Nya yang Maha Melihat, Maha Memutuskan Hukum, maka selayaknya jika senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal, mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya. Atas dorongan keyakinan tersebut penuh harapan atas balasan Allah baik di dunia terlebih kelak di akhirat secara abadi.

Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Baqarah (2): 110). Dan firman-Nya.

Satu sifat yang menunjukkan kepenyayangan dan kepemurahan Allah Swt. yakni jika hamba-Nya tersalah sehingga memikirkan atau telanjur berbuat dosa, maka Allah hanya membalasi sama dengan yang ia kerjakan. Dan jika ia dengan iman dan takwa melakukan satu amal saleh, kebajikan, maka Allah Swt. membalasi dengan berlipat ganda baik di dunia demikian di akhirat.

Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (Q.S. Al Mu’min (40): 40).

Semoga.

Komentar