KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN



Pokok hidup dan kehidupan yang dapat dimiliki dengan: meyakini, memiliki, membaca, memahami, dan mengamalkan Al Qur’an  sebagai berikut:

1.    Terpokok bagi diturunkannya Al Qur’an antara lain “seruan membaca gejala alam semesta termasuk membaca wahyu dan makhluk ciptaan Allah itu sendiri”. Dengan membaca manusia dapat mengetahui apa yang sebelumnya ia belum ketahui.

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al ‘Alaq (96): 1-5). [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
 
448 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud RA. katanya: Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tidak boleh iri hati kecuali terhadap dua perkara yaitu terhadap seseorang yang dikaruniakan oleh Allah harta kekayaan tapi dia memanfaatkannya untuk urusan kebenaran (kebaikan). Juga seseorang yang diberikan ilmu pengetahuan oleh Allah lalu dia memanfaatkannya (dengan kebenaran) serta mengajarkannya kepada orang lain.

2.    Adam AS. dan Hawa diperintahkan oleh Allah Swt. turun dari surga ke dunia dengan keterangan, di dunia kamu sebagian yang lain menjadi musuh sebagian yang lainnya. Dan yang teguh dalam mengikuti petunjuk-Ku (Al Qur’an) tidak sesat di dunia dan terbebas dari siksa neraka di akhirat, ia menikmati surga.
 
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Q.S. Thaha (20): 123).
 
207. Diriwayatkan daripada Anas RA. katanya: Bahwa Rasulullah Saw. apabila ingin memasuki toilet dan juga hadist yang diriwayatkan daripada Hashim bahwa Rasulullah Saw. apabila memasuki toilet baginda mengucapkan doa: yang bermaksud: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari syaitan lelaki dan syaitan perempuan.

3.    Ancaman Allah Swt. bagi yang tidak yakin dan bahkan berpaling dari Al Qur’an, patunjuk Allah Swt. maka tidak memperoleh kenikmatan, dia senantiasa sempit (mungkin penjara, atau semisalnya) di dunia dan di akhirat dikumpulkan dalam keadaan buta. 
 
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Q.S. Thaha (20): 124).
 
1632. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik RA. katanya: Nabi Saw. pernah bersabda: Allah Swt. telah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia yang penuh dengan kelengkapannya, maukah kamu menebus dirimu dengan semuanya itu? Orang itu menjawab: Ya! Allah Swt. berfirman lagi: Aku telah meminta daripadamu sesuatu yang lebih ringan berbanding dengan perkara ini ketika engkau berada di tulang sulbi Nabi Adam, yaitu agar engkau tidak menyekutukan Aku. Aku menyangka engkau melaksanakan permintaan tersebut. Allah Swt. berfirman: Aku juga tidak akan memasukkan kamu ke dalam Neraka, tetapi kamu ingkar dan tetap menyekutukan aku.

4.    Meyakini, memiliki, membaca, memahami, dan mengamalkan Al Qur’an (berserah diri), yang bersangkutan mendapat rahmat dan kabar gembira dunia dan akhirat.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (Al Qur’an) (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Yunus (10). Dan firman-Nya juga.

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S. An Nahl (16): 89).

Semoga.

Komentar