Melawan Kemungkaran (1)



 Saat ini kita lihat negeri kita begitu memprihatinkan. Belum lama Irsyad Manji seorang aktivis lesbianisme dari Kanada (Amerika) dan mengatakan Al Qur’an telah diedit oleh Nabi Muhammad Saw.  dan Lady Gaga penyanyi dari Amerika yang mengusung ide satanisme (penyembah iblis, syetan). Sekarang menteri kesehatan mempromosikan kondom untuk remaja, ini berati mereka hanya menjaga agar para pelaku zina tidak menimbulkan kehamilan, dan tertularnya penyakit kelamin. Antisipasi tersebut sungguh pasti membuahkan kerusakan yang lebih besar dari kerusakan yang diantisipasi. Kerusakan yang ditimbulkan zina antara lain: 1) anak-anak yang tidak jelas bahkan tidak berbapak, 2) jika ia anak perempuan maka saat nikah ia hanya boleh diwali hakimkan, bukan perwalian  dari bapaknya, 3) wanita melahirkan atas zina mesti menderita dalam hidup, hampa dari rasa kasih sayang suami.  Padahal negeri ini adalah Indonesia. Negeri yang sangat sarat dan kental dengan kehidupan beragama. Dasar negaranya pun Ketuhanan Yang Maha Esa, yang warganya mesti pemeluk agama, salah satu dari enam agama yakni: 1) Islam, 2) Katolik, 3) Protestan, 4) Hindu, 5) Budha, 6) Konfucu yang jelas keenamnya pantang perlakuan zina.
Agama Islam melarang keras perlakuan zina, yang memang perzinaan itu merupakan jalan hidup terburuk dan dikutuk Allah Swt. firman-Nya:
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al Israa’ (17): 32).
Agama Islam memerintahkan kelanjutan keturunan yang kuat dalam material, ekonomi dan moral, akhlak yang mulia serta menyeru agar jangan terjadi kelemahan dalam material dan moral tersebut, firman-Nya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q.S. An Nisaa (4): 9).
Saat ini kita betul-betul sedang diuji dengan berbagai kemungkaran. Tapi di saat yang bersamaan, boleh jadi sebetulnya ini adalah buah dari apa yang kita lakukan sebagai warga negara RI, memang kita tak pernah menanam pohon  keburukan di tanah air kita. Siapa juga yang mau seperti itu. Rasanya tidak ada seorang petani pun yang berkeinginan menanam pohon yang jelek atau tidak berguna. Apa kita membiarkan benalu yang jelas cukup mengganggu kedamaian hidup beragama yang selama ini terpelihara?  
Jawaban yang tepat hanya satu yakni tegakkan amar ma’ruf nahi munkar dalam semua lapisan hidup dan kehidupan sebagai warga negara RI yang berketuhanan Yang Maha Esa.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran (3): 104). [217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Terpokok adalah keseluruhan umat Islam khususnya dan warga negara RI umumnya konsisten dan komitmen menegakkan amar ma’ruf nahi munkar sepanjang kemampuan yang ia miliki lewat gerakan dakwah, firman-Nya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An Nahl (16): 125). [845] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Semoga.

Komentar