Dalam skop
pembicaraan tentang Kokohkan Ukhuwah Islamiyah, disajikan dalam beberapa pokok
sebagai berikut:
1. Syariat
Islam meletakkan persaudaraan sebagai pondasi kemajuan dalam berbagai aspek
hidup dan kehidupan umat manusia pada umumnya. Persaudaraan yang dimaksud tidak
dibatasi oleh: keyakinan, agama, suku, bangsa, serta benua sekalipun. Demikian
juga tidak dibatasi oleh iklim, dan lapangan pekerjaan selama itu yang diizinkan oleh Allah Swt.
Pekerjaan yang dimaksud yakni semua yang tidak menimbulkan dosa dan permusuhan.
Persaudaraan
yang demikian indahnya disebut persaudaraan yang Islamiyah, yang dijiwai oleh
makna-makna Islam, sekalipun yang lakukan hal itu bukan pribadi muslim. Misalnya:
keamanan, ketertiban, komunikasi, informasi, transportasi dll.
213.
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah
datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara
mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada
kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus. (Q.S. Al Baqarah (2): 213).
1.
Dari
persaudaraan sedunia, maka dikhususkan lagi dengan persaudaraan semuslim.
Persaudaraan
ini juga tidak dibatasi oleh: suku, bangsa, serta benua sekalipun, demikian
juga tidak dibatasi oleh iklim, dan lapangan pekerjaan yang diizinkan oleh
Allah Swt. Persaudaraan ini skopnya juga mencakup dunia, namun pelakunya pada
umumnya hanyalah para muslim.
Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. (Q.S. Al Hujraat (49): 10).
Para
muslim tersebut kadang senantiasa sibuk dalam ajaran-ajaran yang khusus bagi
mukmin misalnya:
1)
Laki-laki
dan perempuan yang muslim, menyerahkan diri pada Allah.
2)
Laki-laki
dan perempuan yang mukmin, yakin, percaya pada Allah.
3)
Laki-laki
dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, takwa.
4)
Laki-laki
dan perempuan yang benar, cerdas.
5)
Laki-laki
dan perempuan yang sabar, tahan dalam kebenaran.
6)
Laki-laki
dan perempuan yang khusyuk, murni taatnya pada Allah.
7)
Laki-laki
dan perempuan yang bersedekah, sosialnya lancar.
8)
Laki-laki
dan perempuan yang berpuasa, pada Bulan Ramadhan.
9)
Laki-laki
dan perempuan yang memelihara kehormatannya, akhlak mulia.
10) Laki-laki dan
perempuan yang banyak berdzikir, menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar, firman-Nya:
Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218],
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab(33): 35). [1218] Yang
dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan
larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini
ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
1.
Dalam
usaha nyata membina persaudaraan, maka sangat pokok memperbanyak kegiatan yang
memungkinkan terjadi kenal mengenal tentang: kelebihan, kekurangan,
penghasilan, kebutuhan, kepribadian, sosial budaya, politik dan lain
sebagainya. Dengan pengenalan yang mendalam sehingga terbentuklah saling
menyayangi, memperhatikan bahkan terjadi hubungan pernikahan sesuai syariat
Islam. Dengan pembinaan persaudaraan di atas insya Allah semakin nampak usaha
nyata menuju pribadi muttaqin yang dimuliakan Allah Swt.
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujraat
(49): 13).
1. Dalam suasana
persaudaraan secara meluas muslim semakin tenang dengan penuh semangat
Islamiyah membangun kerja sama yang kokoh menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenr-benarnya, masyarakat yang penuh jiwa ketakwaan yang
sebenar-benarnya.
...
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al Maaidah (5): 2). Dan
ditegaskan dalam hadits.
29.Diriwayatkan
daripada Anas bin Malik RA. katanya: Nabi Saw. telah bersabda: Tidak sempurna
iman seseorang itu, sebelum dia mengasihi saudaranya atau baginda bersabda:
Sebelum dia sayangi jiran tetangganya, sebagaimana dia menyayangi dirinya
sendiri.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar