Dalam membicarakan makna Lailatul Qadar kita berikan urutan sebagai
berikut:
- Dalam membicarakan Lailatul Qadar hampir semua ulama mengambil pokok keterangan dari Q.S. Al Qadr (97): 1-5. Tetapi bahasan lebih luas kadang ada beberapa coraknya. Walau dengan ada beberapa corak bahasan namun dapat dipastikan bahwa intinya “muslim wajib menjadikan Al Qur’an sebagai dasar pokok dalam hidup dan kehidupan, sebagai wujud pengabdian, ibadah baik umum demikian khusus” terhadap Allah Swt.
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan [1593]. 2. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. Al Qadr (97): 1-5).
[1593]
Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadar yaitu
suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan
turunnya Al Quran.
(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). karena itu,
barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S.
Al-Baqarah (2): 185).
3. Muslim
yakin, bulan Ramadhan penuh: berkah, ampunan, dan pahala kasih sayang pada
hamba-Nya. Bahkan dijamin oleh Allah Swt. muslim yang menunaikan rukun Islam yang
keempat, puasa sebulan penuh, mungkin 29, atau 30 hari dengan tulus dasar iman
dan penuh harap semata-mata pada ridha Allah Swt. maka mereka dibalasi: ampunan
atas dosanya, tentu dengan terampuninya dosa, maka ridha-Nya yang diberikan.
Barang siapa berpuasa
Ramadhan dengan keimanan dan berharap pahala (ridha) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (H.R.
Bukhari).
4. Siapa yang ibadahnya berdasarkan Al Qur’an yang turun dalam
tempo 23 tahun yang terdiri dari isi: 30 Juz dan 114 Surah serta 6.234 ayat,
maka ia menyamai ibadah selama 1000 bulan, setara umur manusia kurang
lebih 83 tahun 4 bulan. Ini adalah pahala yang besar. Dan memberikan kemuliaan di dunia dan terlebih kelak di akhirat,
secara abadi di surga Allah Swt.
5. Dengan pemahaman tersebut, menjadi pilihan utama bagi setiap muslim
untuk bersikap aktif pada Al Qur’an dengan:
- Meyakini Al Qur’an.
- Memiliki Al Qur’an dengan usaha membeli sesuai anggota keluarga yang serumah.
- Membaca Al Qur’an yang senantiasa dipandu oleh kepala rumah tangga, atau yang ditunjuk untuk itu.
- Memahami Al Qur’an dibawa panduan kepala rumah tangga, atau yang ditunjuk untuk itu.
- Mengamal Al Qur’an dibawa panduan kepala rumah tangga, atau yang ditunjuk untuk itu.
6. Muslim yang berkemajuan wajib menjaga jangan sampai
terulang kesan dalam masyarakat seakan Al Qur’an itu hanya dibaca jika ada
orang meninggal dunia, atau jika ada kesempatan untuk pertandingan baca Al
Qur’an, atau surah Yasin (Yasinan) untuk malam jumat.
7. Disebut
malam kemuliaan karena mukjizat (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Muhammad
Saw. menjamin kebahagiaan, kemuliaan bagi pribadi muslim yang dengan Al Qur’an sehingga ia betul-betul
rela:
- Bertuhankan Allah Swt. dan tidak mensyarikatkan-Nya dengan sesuatu apapun dalam sepanjang hidupnya.
- Menjalankan hidupnya dengan senantiasa berhati-hati agar tetap tepat berada pada syariat Islam secara utuh, kaffah.
- Menjalankan amalan-amalannya dengan penuh hati-hati agar senantiasa meneladani apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.
Barang siapa ridha
kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, wajib baginya surga
(H.R. Muslim).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar