Manusia terdiri dari: jasmani dan
rohani, kedua-duanya sama mempunyai potensi serta satu sama lain tidak dapat
dipisahkan, jika pisah, maka manusia menjadi mayat, jenazah, tidak punya
potensi lagi, khususnya di dunia.
1.
Secara
sederhana, dipahami manusia itu adalah makhluk Allah Swt. yang terdiri dari dua
unsur pokok sehingga berpotensi besar, dapat memakmurkan dunia jika tidak ada
penyimpangan dari fitrah kejadiannya. Dan dapat menghancurkan peradaban besar
sekalipun jika dia menyimpang dari ketentuan
fitrah kejadiannya.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168]. (Q.S. Ar Ruum (30):
30).
[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan
Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid.
kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka
tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Salah satu keterangan yang agak rinci
tentang Allah menciptakan tubuh manusia, anak, cucu keturunan Adam AS. dapat
diperhatikan pada ayat-ayat-Nya:
12. Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al Mu’minun (23): 12-14).
2.
Setelah
penciptaan tubuh, maka Allah Swt. meniupkan roh, dengan roh terbentuklah organ
yang berpotensi untuk: pendengaran, penglihatan, hati yang dengan kuasa Allah,
maka terciptalah yang sangat menentukan arah hidup manusia yaitu hati yang
terbimbing diberi julukan mata hati.
Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
(Q.S. As Sajdah (32): 9).Bersyukur: memahami,memelihara dan memanfaatkan nikmat dari Allah Swt. agar berpotensi benar
3.
Nampaknya
setelah tercipta penyatuan antara tubuh dengan roh anak cucu keturunan Adam
tersebut, maka dihadapkan padanya satu potensi. Potensi itu sangat menentukan
beriman atau kafir yang bersangkutan saat dewasanya. Jika janji, ikrar beraqidah Tauhid, meng-Esa-kan
Allah Swt. ditaati, maka pribadi tersebut menjadi muttaqin. Dan jika ingkar,
membangkang, berpaling, maka ia tergolong kafir, pengikut thaghuth, syetan,
mungkin saja kelihatannya bahagia di dunia tetapi pasti sengsara di akhirat.
Dan (ingatlah),
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q.S. Al ‘Araf (7):
172).
4.
Setelah
manusia memasuki alam dewasa, maka saat itu pula mereka terbebani dengan
syariat Islam. Ajaran dari Al Qur’an atau dari Hadits yang dicontohkan oleh
Rasulullah Muhammad Saw. Syariat yang mencakup semua aspek hidup muslim, baik
yang bersifat ibadah umum, termasuk hal berpakaian, demikian yang ibadah
khusus. Dengan syariat tersebut manusia memiliki potensi yang sangat besar,
karena menentukan bahagia dunia dan akhirat, demikian juga sebaliknya, sengsara
dunia dan akhirat.
Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S. Al Ahzab (33): 59).
[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung
yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
5.
Dengan
ketaatan, takwa yang sempurna, seorang memiliki potensi yang besar dunia dan
akhirat yang diibaratkan oleh Allah Swt. sebagai sebuah kebun yang subur
sehingga dapat menghasilkan dua kali lipat dari hasil yang biasa. Mereka
memiliki potensi yang tidak hanya untuk dirinya di dunia tetapi sangat jelas
untuk orang lain juga ada manfaatnya.
Dan perumpamaan orang-orang yang
membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa
mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan
lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat. (Q.S. Al Baqarah (2): 265).
6. Namun
harus disadari bahwa potensi yang dimiliki manusia semuanya ada batasnya, jika
Allah menghendaki pasti semua dapat berubah sesuai dengan kehendak-Nya.
Kewajiban manusia yang pokok ialah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
Swt. dalam segala aspek kegiatannya.
Dan sesungguhnya Kami telah menguji
Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang
lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat[1302]. (Q.S. Shaad (38): 34).
[1302] Sebahagian ahli tafsir mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan ujian ini ialah keberantakan kerajaan Sulaiman
sehingga orang lain duduk di atas singgasananya.
7. Dan
juga kewajiban mutlak manusia, khususnya para muslim adalah komitmen dalam
potensi ketaatan yang sempurna menurut ajaran Islam. Jika tidak, maka pasti
celaka paling lambat bermula saat dicabut ikatan roh dengan tubuh sehingga
terjadilah mati dengan cara yang sangat menyengsarakan yang bersangkutan.
Kalau kamu melihat ketika para Malaikat
mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
(dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar",
(tentulah kamu akan merasa ngeri). (Q.S. Al Anfaal (8): 50).
Semoga.
ASSALAMU ALAIKUM.
BalasHapusMASUKAN USTAS. KALAU BISA ADA TULISAN TENTANG TREN BERHIJAB DI KALANGAN MAHASISWA SAAT INI, KARENA KALAU SAYA LIHAT KEBANYAKAN MAHASISWA LEBIH MENONJOLKAN PENAMPILANNYA DALAM BERHIJAB DARI PADA MENGIKUTI SYARIAH.
DARI: SYAMSURIJAL TABANG
insya Allah pada kesempatan lain. Terima kasih
Hapus