Suatu
hal yang sangat mendasar bagi semua lapisan umat manusia "mereka semuanya
membutuhkan kesehatan lahir dan
batin", kesehatan jasmani (tubuh tidak sakit-sakitan dan dapat
berfungsi dengan baik) dan kesehatan rohani, akal (tidak kena penyakit gila,
pendemdam). Dan dengan modal tersebut suasana hidup menjadi nikmat dan insya
Allah lebih konsentrasi dalam menunaikan ibadah, pengabdian pada Allah Swt
.
.
Dengan
kelayakan hidup dan kehidupan dalam hubungannya dengan kesehatan sehingga
sewajarnyalah jika seseorang menderita karena sakit lantas mereka mesti
berusaha untuk berobat. Mereka tidak segan-segan menjual yang dapat dijual demi
untuk digunakan berobat walaupun dengan ongkos yang mahal atau biaya tinggi dan
lain sebagainya. Dan saat itulah sangat dibutuhkan kehati-hatian agar jangan
terlena dengan kesaktian dukun.
Artinya: Berobatlah kamu sekalian hai hamba Allah,
karena Allah tidak menjadikan penyakit kecuali menjadikan pula obatnya, selain
penyakit yang satu yakni tua. (H.R. Ahmad dan sahabat … dan Al Hakim dan Ibnu
Majah). Dan hadits yang lain,
Artinya: Setiap penyakit ada obatnya, Jika telah
didapati secara benar obat sesuatu penyakit, maka akan sembuh dengan izin
Allah. (H.R. Muslim dari Jabir).
Cara berobat dari jaman kuno sampai sekarang, kadang
dikenal yang pokok ada 3 (tiga):
1. Dengan jampi-jampi yang mungkin seperti beberapa
rangkaian kata-kata sampai berbentuk suatu kalimat yang isinya memohon kepada
sesuatu yang dipandang dapat menyembuhkan agar seseorang tersebut dapat sembuh
dari penyakit yang diderita. Hal ini meningkat menjadi doa-doa mungkin
dikutip dari Al Qur’an dan atau dari Al Hadits, yang isinya memohon kepada
Allah Swt. agar kiranya berkenan menyembuhkan sisakit dari penyakit yang
diderita atau yang dihawatirkannya. Misalnya sabda Nabi:
(Sabda Nabi) letakkan
tanganmu pada bagian badanmu yang terasa sakit dan
berdoalah dengan membaca basmalah tiga kali dan tujuh kali ucapan ta’awudz yang
berarti: aku berlindung pada Allah demi kekuasaan-Nya dari kejahatan (penyakit)
yang kuderita dan kukhawatirkan.
Bila kita yang mendoakan
mereka yang sedang sakit, teksnya sebagai berikut:
Artinya: Ya Allah, Tuhan
sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini dan disembuhkanlah, Engkau Maha
penyembuh, tidak ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak
mendatangkan penyakit lagi.
2. Dengan sesuatu yang menyerupai ramuan dari unsur
tumbuhan dan lain sebagainya, hal ini meningkat menjadi obat yang dibuat
oleh para ahli misalnya dokter, apoteker dan lain sebagainya. Mungkin
disuntikkan, ditempelkan, atau dimakan, diminum.
3. Dengan memijit atau mengurut badan sisakit oleh orang
yang punya kebiasaan dalam menyembuhkan suatu penyakit dengan cara mengurut, hal
ini ditingkatkan dengan menggunakan semacam fisioterapi: pengobatan terhadap
penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot dengan tujuan melatih
otot tubuh agar dapat berfungsi secara
normal kembali.
Sehat
lahir dan batin menurut syariat Islam
tergambar pada doa yang senantiasa digunakan muslimin dan muslimah terlebih
khusus saat mereka melakukan ibadah haji waktu ia tawaf dan mereka sejurus
dengan Rukun Yamani menuju Hajar Aswad, bacaan yang mereka baca sebagai doa
adalah:
"Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka". (Q.S. Al Baqarah (2): 201).
Dengan
memiliki sehat lahir dan batin, maka seseorang meningkat dalam beribadah kepada
Allah Swt. dan hal itu yang merupakan tujuan hidup sebagai muslimin dan
muslimah yang berkemajuan.
573. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah R.A.. katanya: Seorang lelaki
datang menemui Rasulullah Saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah! Apakah sedekah
yang paling utama? Rasulullah Saw. bersabda: Engkau bersedekah ketika engkau
masih sehat dan harta tersebut masih disayangi, engkau bimbang menjadi fakir
dan bercita-cita untuk menjadi kaya. Jangan kamu tangguhkannya hingga roh
sampai di halkum. Dalam keadaan tersebut barulah engkau berkata: Berikannya
kepada Si Polan ini dan Si Polan itu. Sememangnya itu adalah hak Si Polan.
Dalam
usaha sadar menyediakan penjagaan agar terpelihara kesehatan jasmani dan
kesehatan ruhani, akal tersebut diperlukan persiapan yang meliputi:
1. Usaha sadar menyediakan penjagaan kesehatan pribadi.
2. Usaha sadar menyediakan penjagaan kesehatan keluarga.
3. Usaha sadar menyediakan penjagaan kesehatan kelompok
dan atau organisasi, masyarakat (inilah gambaran pelaksanaan rahmatan
lil’alamiin).
Selaku
pribadi dalam kelompok persyarikatan Muhammadiyah penyusun ditimpa musibah
yakni anak yang kedua (Ikhwan Sawaty kelas III MAN 1 Parepare) pada tanggal 13
Februari 2006 pada pukul 23.15 sepulangnya dari tempat peraktik dr. H. Andi Ali
Imran di Jalan Abu Bakar Lambogo (simpang empat) dengan Jalan Kebun Sayur,
Ikhwan Sawaty yang menggunakan kendaraan ojek motor mereka di tabrak mobil
kijang dan pengojeknya meninggal dunia di tempat kejadian sedang Ikhwan Sawaty
diantar jamaah Mesjid An Nida (H.Tajuddin dkk) ke Rumah Sakit Fatima Parepare.
Ikhwan
Sawaty patah paha dan selangka kiri, sangat parah, pada malam ketiga
penyusun setelah melakukan shalat lail timbul dalam kalbu yang dalam kesadaran
yang mendalam tentang pentingnya:
1. Di RS Fatima ini penting sekali diadakan 1 (satu)
tempat atau ruang khusus shalat para karyawan termasuk dokter dan pasien
termasuk penjaga pasien yang beragama Islam, jumlah mereka kurang lebih 70-80 %
adalah beragama Islam. Hal ini penyusun sampaikan pada Wakil Walikota, Komandan
Korem 142 TATAG Parepare dan pejabat lainnya yang disaksikan Prof. Dr. H.M.
Siri Dangga MS dan Drs. Ambok Sakka, M.Pd. pada tanggal 11 Maret 2006, suasana
waktu penyampaian usul pada pemerintah daerah kota Parepare tergambar dalam
foto berikut:
Parepare, 11/3/2006, dari kanan:
Drs. Ambok Sakka, M.Pd. (WR I UMPAR), Sawaty Lambe (WR III UMPAR), Prof. Dr.
M.Siri Dangnga, MS.(Rektor UMPAR), Drs.H. Tajuddin Kamisi, M M. (Wakil Walikota
Parepare) dst.
2. Pentingnya didirikan Rumah Sakit Islam Binaan
Persyarikatan Muhammadiyah Parepare, dan penyusun sangat bersyukur pada yang
Maha Kuasa Allah Swt. sebab pada acara tabligh Akbar dalam rangka musda
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Parepare atas satu dan lain hal PDM Kota
Parepare Bapak Drs. Jamaluddin M. Idris, M.Ag. berhalangan memberikan kata
sambutan sehingga penyusun dimandat untuk menyampaikan sambutan tersebut. Suatu
hal yang istimewa bagi penyusun sebab pada mulanya menyediakan konsep sambutan
tersebut sebanyak lima setengah halaman, tetapi saat dipersilahkan oleh
protokol untuk naik membawakan sambutan PDM Kota Parepare tiba-tiba
"muncul secara spontan dan kuat bisikan kalbu "tidak yang tertulis itu
disampaikan, yang perlu adalah hakekat perjuangan Muhammadiyah dan program
kerja Muhammadiyah termasuk menitik beratkan usulan agar Muhammadiyah Parepare
dalam periode 2005 – 2010 mendirikan Rumah Sakit Islam Binaan Muhammadiyah
Parepare, alternatif tempatnya
adalah: 1. kampus satu UMPAR, 2. kampus
dua UMPAR. Marilah kita bertekad untuk itu (Al Hamdulillah) setelah penyusun
memberikan sambutan tersebut dilanjutkan dengan acara inti tabligh akbar
oleh Drs. K.H. Syukriyanto AR, M.Hum. (ketua Majelis Tabligh dan Dakwah
Khusus PP Muhammadiyah), beliau sangat memberikan dukungan dan dorongan usulan
dalam sambutan tersebut dan akhirnya beliau memimpin pengumpulan dana awal
pendirian RS Islam binaan Muhammadiyah Parepare tersebut sehingga terkumpul
dana Rp. 1.080.000, dan dalam suasana yang penuh semangat itu penyusun diminta
lagi memimpin majelis akbar itu dan ditunjuklah Drs. H. Mustafa Canring, MM.
sebagai mempertanggungjawabkan dana yang terkumpul tadi itu.
Dengan perhitungan yang matang rupanya jika ada kesamaan pendapat menyikapi secara lanjut tentang apa
yang terjadi pada poin nomor dua di atas maka insya Allah Muhammadiyah akan
secara nyata beberapa tahun ke depan ini (sekarang 2006) akan memiliki lembaga
kesehatan ( RS Islam ) dan itu betul-betul merupakan satu solusi
keterbelakangan umat islam dibidang kesehatan.
Dengan RS Islam binaan Muhammadiyah Parepare akan terjaminlah:
1. Pasien wanita akan lebih dirawat oleh petugas wanita,
bahkan bila dapat oleh dokter laki-laki untuk pasien laki-laki dan dokter
perempuan untuk pasien perempuan.
2. Dalam ruang-ruang perawatan tersedia suasana
keislaman dan lain sebagainya.
3. Dalam kompleks RS tersedia tempat ibadah, mushalla
dan lebih lanjut adalah masjid.
4. Dan masih banyak lagi yang dilakukan sebagai umat pengabdi
yang sejati.
Usaha akbar tersebut akan terjadi bila warga persyarikatan Muhammadiyah
khususnya dan umat Islam Parepare memiliki keyakinan yang sempurna terhadap
firman Allah Swt. yang antara lain sebagai berikut:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (Q.S. At Taubah (9): 71).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar