Allah Swt. menjelaskan dengan terang cara berhubungan sosial dengan Nabi Muhammad Saw. Hal tersebut tergambar bagaimana membangun budaya malu, baik yang berhubungan dengan meminta demikian saling berhubungan, termasuk masalah aurat. Muslim menjaga rasa malu kepada:
1) Kepada Allah Swt. sehingga senantiasa betul-betul menjaga agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah-Nya demikian juga yang dilarang-Nya.
2) Kepada sesama umat manusia, sehingga senantiasa betul-betul menjaga pengamalan adil dan amanah pada semua pihak yang berhak untuk itu.
1) Kepada Allah Swt. sehingga senantiasa betul-betul menjaga agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah-Nya demikian juga yang dilarang-Nya.
2) Kepada sesama umat manusia, sehingga senantiasa betul-betul menjaga pengamalan adil dan amanah pada semua pihak yang berhak untuk itu.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوالاتَدْخُلُوابُيُوتَالنَّبِيِّإِلاأَنْيُؤْذَنَلَكُمْإِلَىطَعَامٍغَيْرَنَاظِرِينَإِنَاهُوَلَكِنْإِذَادُعِيتُمْفَادْخُلُو
افَإِذَاطَعِمْتُمْفَانْتَشِرُواوَلامُسْتَأْنِسِينَلِحَدِيثٍإِنَّذَلِكُمْكَانَيُؤْذِيالنَّبِيَّفَيَسْتَحْيِيمِنْكُمْوَاللَّهُلايَسْتَحْيِيمِنَالْحَقِّوَ
إِذَاسَأَلْتُمُوهُنَّمَتَاعًافَاسْأَلُوهُنَّمِنْوَرَاءِحِجَابٍذَلِكُمْأَطْهَرُلِقُلُوبِكُمْوَقُلُوبِهِنَّوَمَاكَانَلَكُمْأَنْتُؤْذُوارَسُولَاللَّهِوَ
لاأَنْتَنْكِحُواأَزْوَاجَهُمِنْبَعْدِهِأَبَدًاإِنَّذَلِكُمْكَانَعِنْدَاللَّهِعَظِيمًا (٥٣)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir, cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah Amat besar (dosanya) di sisi Allah.(Q.S. Al Ahzaab (33): 53).
[1228] Maksudnya, pada masa Rasulullah Saw. pernah terjadi orang-orang yang menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah Saw.lalu turun ayat ini melarang masuk rumah Rasulullah untuk makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya Rasulullah.
Komentar
Posting Komentar