Suatu keharusan bagi umat Islam dewasa ini, yakni sangat menuntut
kondisi yang ada agar orang tua pada khususnya dan muslim pada umumnya untuk
memberikan perhatian yang serius tentang pentingnya pendidikan dasar bagi
anak-anaknya, khususnya dan generasi muda pada umumnya. Sebagai berikut ada
beberapa contoh-contoh yang tertera dalam Al Qur’an:
1.
Kewajiban orang tua sejak lahirnya anak, ia senantiasa berhati-hati
agar apa yang orang tua atau orang dewasa lainnya lakukan tidak memberi pengaruh kepada
perkembangan anak untuk berpikiran syirik, menduakan Allah Swt. Orang tua
mendidik anak agar menyadari bahwa musyrik itu adalah dosa besar, mencelakakan
dunia dan akhirat. Didikan orang tua tersebut harus meliputi segala yang dapat
berkaitan, berhubungan langsung dengan anak.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ
لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ (١٣)
Dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar". (Q.S.
Luqman (31): 13).
2.
Orang tua
berkewajiban secara teratur, terjadwal mengajar, membimbing anaknya agar dapat
membaca Al Qur’an dan mendirikan shalat, tentu termasuk bersuci, mandi wajib,
istinja, berwudhu, tayyammum dan semacamnya.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ
الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ
إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)
Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). (Q.S. Luqman (31): 17).
3.
Orang tua
berkewajiban senantiasa bersikap sederhana dalam berbagai aspek hidup, sehingga
kesederhanaan itu dapat dididikkan pada anak, walau perlu dijelaskan kehidupan
kita: sederhana, tidak boros, tidak kikir, dan bukan miskin. Hidup dalam bentuk
kaya dalam memiliki harta adalah suatu kebahagian hidup, selama diperoleh,
dipelihara dan dimanfaatkan secara aturan Islam.
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ
وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (١٩)
Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan [1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Q.S. Luqman (31): 19).
[1182]
Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlalu cepat dan jangan pula
terlalu lambat.
4.
Muslim wajib
berbuat baik pada kedua orang tuanya, termasuk yang menggantikan peranan kedua
orang tuanya, baik mereka serumah atau jauh, masih hidup atau sesudah mati.
Kewajiban tersebut dinampakkan pada anak sehingga kelak anak jadi dewasa ia pun
pasti meniru, mempraktikkan kewajiban tersebut buat orang tua mereka, kita
selaku orang tua mereka.
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤)
Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman (31): 14). [1180]
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
5.
Muslim wajib
berbuat baik pada semua pihak misalnya pada: kedua orang tua, kerabat,
tetangga, teman sejawat dan lain sebagainya, semata-mata karena mengharap ridha
Allah, sebagai balasan yang sempurna. Muslim yakin sekecil apapun kebajikan,
atau dosa mutlak mendapat balasan dari Allah Swt.
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا
إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ
أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦)
(Luqman berkata):
"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi,
dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. Luqman (31): 16).
[1181] Yang
dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu
bagaimana kecilnya.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar