1.
Mulai dari Adam A.S. manusia telah dibahagiakan Allah Swt. dengan
pasangan suami isteri, sehingga diciptakan-Nya pasangan (Siti Hawa), untuk
saling membahagiakan. Dan dilengkapi dengan berbagai kebutuhan makanan lainnya,
seperti buah-buhan di dalam wilayah surga yang penuh kenikmatan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (١)
Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya [263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain [264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An Nisaa (4): 1).
[263] Maksud dari padanya
menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam A.S.
berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang
menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari
padanya Adam A.S. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang
Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain
mereka mengucapkan nama Allah seperti: As aluka billah artinya saya bertanya
atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا
حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا
لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (١٨٩)
Dialah yang menciptakan kamu dari
diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa
senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala
dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya
seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh,
tentulah Kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Q.S. Al ‘Araf (7):
189).
2.
Ada kebiasaan
buruk manusia, sejak dari Adam A.S. dan Sitti Hawa yakni: jarang yang dapat
mensyukuri nikmat dari Allah Swt. sekalipun hal itu sudah sangat melimpah.
Kemungkinan besar hal inilah penyebabnya sehingga setan lolos, berhasil
memperdayakan yang bersangkutan, walaupun mereka; pejabat tinggi negara,
lembaga tinggi negara dalam segala bagiannya, mereka juga dirobohkan oleh
pengaruh setan dalam arti yang luas.
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ
شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ (١٩)فَوَسْوَسَ
لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا
وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ
أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (٢٠)وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
(٢١)
19. (Dan Allah
berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga
serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk
orang-orang yang zhalim."
20. Maka setan membisikkan pikiran
jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari
mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau
tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. Dan Dia (setan) bersumpah
kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi
nasehat kepada kamu berdua", (Q.S. Al ‘Araf (7):19-21).
3.
Atas sifat
kasih sayang Allah Swt. sehingga walaupun kesalahan sebesar apapun umat
manusia, anak cucu Adam A.S. asal mereka tulus hati, murni pikiran mengakui
kesalahannya dan bertaubat kepada Allah Swt. maka ia akan diampuni oleh Allah
Swt. dan mereka dijanjikan surga
oleh-Nya.
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (٣٧)
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat [40]
dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Baqarah (2): 37).
[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran)
dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan
kata-kata untuk bertaubat.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar