1) Agama
Islam mengajarkan kasih sayang, yang
sangat mendalam, sehingga menjadi suatu ketentuan dalam mengerjakan amalan baik
kecil demikian yang besar senantiasa dengan membaca terlebih dahulu ayat
pertama dalam surah pertama dalam Al Qur’an, demi mengingatkan wajibnya muslim
menjiwai segala sesuatu dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang pada:
a.
Sesama
manusia pada umumnya.
b.
Hewan,
baik ternak demikian yang liar.
c.
Tumbuh-tumbuhan
baik tanaman demikian yang liar.
d.
Tanah,
air dan udara.
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang [1]. (Q.S. Al
Fatihah (1): 1).
[1] Maksudnya: saya memulai membaca
al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik,
hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih
hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah
dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi
pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar
Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat
rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
2) Islam
mengajarkan berbuat baik (ihsan) kasih sayang terhadap siapa saja, tanpa
melihat sekat-sekat keagamaan, politik, partai. Berbuat baik dan adil hanya dibatasi
terhadap oknum yang memiliki atau mengamalkan 3 (tiga) sifat yaitu:
1). Memusuhi karena kita beragama Islam.
2). Mengusir karena kita beragama Islam.
3). Menyuruh orang lain melakukan 1 dan 2 di atas
karena kita beragama Islam.
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ
اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ
وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ
هُمُ الظَّالِمُونَ (٩)
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu
menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan
mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa
menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.
(Q.S. Al Mumtahanah (60): 9).
3)
Bagaimana
ajaran Islam tentang Hari Valentine?
Hari Valentine
(bahasa Inggris: Valentine’s Day), pada tanggal 14 Februari pada setiap tahun
yang berjalan adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang
jatuh cinta menyatakan cintanya, khususnya di dunia barat. Pada masa kini, hal
itu kini berkembang bukan hanya para orang yang memadu kasih, tapi pada sahabat
dan teman dekat. Namun mayoritas yang merayakannya adalah orang yang sedang
jatuh cinta. Dewasa Ini (hitungan tahun 2014) semakin meluas di kalangan
muda-mudi di negeri ini. Kegiatan mereka ada yang memberikan coklat kepada
kekasihnya atau kado spesial lainnya, bahkan kadang mereka menganggap biasa
yang bentuknya sungguh-sungguh termasuk mendekatkan zina.
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ
فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (٣٢)
Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.(Q.S. Al Isro’: 32).
قُلْ
لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى
لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (٣٠)
Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. An Nur: 30).
Kesimpulan:
1)
Kasih
sayang dalam Islam tiada batasnya, kecuali jika terjadi seperti pada no. 2) di
atas.
2)
Model
“Hari Valentine”
di atas tidak cocok bagi muslim, bahkan menurut keterangan ketentuan ayat pada
no. 3) di atas, maka hal itu nyata haramnya.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar