Muslim,
mukmin teguh sepanjang hayat sadarnya, jika
memiliki akhlak mulia pribadi yakni istiqamah dalam:
1.
Berani karena benar menurut Islam,
2.
Jujur sesuai Islam,
3.
Rajin, ulet sesuai Islam.
Secara
etimologis, istiqamah dari kata istiqamah-yastaqimuh,
yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan
selalu konsekuen.
Dalam
terminologi, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekaligus menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seorang
yang istiqamah adalah laksana batu karang di tengah lautan yang tidak bergeser
sedikitpun walaupun dipukul oleh gelombang yang bergulung-gulung terus menerus.
Perintah supaya beristiqamah dinyatakan
dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Dasar-dasar istiqamah:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ
ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٣)
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap istiqamah [1388] maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
mereka tiada (pula) berduka cita. (Q.S. Al Ahqaaf (46): 13). [1388] Istiqamah
ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang salih.
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ
أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ (٦)
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah
seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan
mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan (Nya), "(Q.S. Fushshilat (41): 6).
1668.
Diriwayatkan daripada al-Bara' bin Azib RA. katanya: Nabi Saw. membaca firman
Allah: yang bermaksud: Allah menetapkan pendirian orang-orang yang beriman
dengan kalimah yang tetap teguh. Lalu baginda bersabda: Ayat ini diturunkan
mengenai siksa kubur. Orang Mukmin ditanya: Siapakah Tuhan kamu? dia mejawab:
Allah Tuhanku dan Muhammad Saw. Nabiku. Itulah yang dimaksudkan dengan firman
Allah yang bermaksud: Allah menetapkan pendirian orang-orang yang beriman
dengan kalimat yang tetap teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Akhlak
Mulia pribadi, istiqamah mengantarkan muslim, mukmin pada:
1. Di
dunia mereka penuh ketenangan, kuat pendirian menghadapi berbagai urusan: pribadi,
keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
2. Di
akhirat puas atas balasan Allah Swt. berupa Ridha yang nikmat dalam surga-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ
اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا
تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (٣٠)نَحْنُ
أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا
تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (٣١)نُزُلا مِنْ غَفُورٍ
رَحِيمٍ (٣٢)
30. Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu".
31.
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di
dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta.
32 Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Fushshilat (41): 30 -32).
الَّذِينَ
آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar Ra’d (13): 28).
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (٢٧)ارْجِعِي
إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (٢٨)فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (٢٩)وَادْخُلِي
جَنَّتِي (٣٠)
27. Hai jiwa yang tenang.
28.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29.
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30.
Masuklah ke dalam syurga-Ku. (Q.S. Al Fajr (89): 27-30).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar