1. Memupuk rasa
persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan mulai dari kegiatan bersifat pribadi,
keluarga, masyarakat sampai pada kegiatan yang tingkat dunia misalnya dalam
pelaksanaan ibadah haji dan lain sebagainya. Menjadikan satu keyakinan bahwa
tidak mungkin hidup dengan layak, wajar tanpa dengan orang lain. Menyadari betapa
luas dan basar wilayah persaudaraan dan persatuan, maka menjadi satu kebutuhan pokok
untuk memiliki, menguasai bahasa dunia dan alat komunikasi yang baik dan benar.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S Al Hujraat
(49): 13).
هِرَقْلَ أَرْسَلَ إِلَيْهِ
فَقَالَ يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِالصَّلَاةِ
وَالصَّدَقَةِ وَالْعَفَافِ وَالصِّلَةِ
(BUKHARI - 5522) …Heraklius
pernah mengutusnya kepada Nabi, lalu beliau yaitu Nabi Saw. bersabda:
"Kami diperintahkan (oleh Allah) untuk menegakkan shalat, bersedekah, memaafkan
dan menjalin hubungan persaudaraan."
2. Mewujudkan
kerja sama umat manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, hal ini
ditanamkan dengan sangat sistematis dan mantap mulai dari kegiatan dalam rumah
tangga, kegiatan kelompok dan sampai pada kegiatan tingkat dunia. Sangat
mendasar hal tersebut dipraktikkan pada saat-saat
mengadakan shalat berjamaah, dan lain sebagainya. Dalam memperoleh hasil yang memadai,
maka mestinya kita mengerti dan memiliki alat kerja secara teknisi yang memadai,
jangan bertahan dalam tradisi kerja yang terlepas dari mesin dan lain sebagainya.
… وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ
وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)
… Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S Al Maaidah (5): 2).
...أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ
يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا
(BUKHARI - 2811) … Nabi Saw. mengutus
Mu'adz dan Abu Musa ke negeri Yaman dan beliau berpesan: "Mudahkanlah
(urusan) dan jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang
lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan berselisih".
3. Memupuk jiwa saling
menghargai yakni ada dan dibina dengan sebaik-baiknya secara terus menerus
kesadaran untuk memahami dengan baik, memaklumi dengan baik dan benar tentang
beragamnya: -paham, -agama, -budaya, -karakter
umat manusia. Namun kesemuanya itu dapat diajak pada kebaikan sebab pada
dasarnya semua itu adalah baik. Seandainya ada yang memperlakukan dengan jahat,
maka sangat menguntungkan kedua pihak jika kejahatan mereka kita balas dengan sangat
bijak dan baik, sehingga mereka menyadari mendalam hal tersebut dan mungkin mereka
menyesal serta taubat.
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ
وَلِيٌّ حَمِيمٌ (٣٤)وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (٣٥)
34. Dan
tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang
lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. 35. Sifat-sifat yang baik
itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang
besar. (Q.S Fushshilat (41): 34-35).
...مَرَّ بِنَا جَنَازَةٌ
فَقَامَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقُمْنَا بِهِ فَقُلْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهَا جِنَازَةُ يَهُودِيٍّ قَالَ إِذَا رَأَيْتُمْ الْجِنَازَةَ
فَقُومُوا
(BUKHARI - 1228) … "Suatu hari jenazah pernah lewat di
hadapan kami maka Nabi Saw. berdiri menghormatinya dan kami pun ikut berdiri.
Lalu kami tanyakan: "Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah seorang
Yahudi". Maka Beliau berkata: "Jika kalian melihat jenazah maka
berdirilah".
Parepare, 4 April
2014, Semoga.
Komentar
Posting Komentar