A. Pengertian Islam.
Islam: agama yang diturunkan Allah Swt. kepada para Nabi
dan Rasu terakhir kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir
untuk menjadi pedoman hidup manusia hingga akhir zaman. Islam secara
harfiyah: damai, selamat, tunduk,
dan bersih. Orang yang meyakini Islam
sebagai jalan hidupnya dan dapat
membahagiakan dunia, akhirat serta menjauhkan dari api neraka, disebut muslim.
Islam menurut Al-Quran tercantum
dalam sejumlah ayat antara lain:
1) Islam dari kata "as-silmu " yang artinya damai:
وَإِنْ
جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٦١)
Dan jika
mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S.
Al-Anfal (8): 61).
2)
Islam berasal dari kata
"aslama " yang artinya menyerahkan diri (pasrah).
وَمَنْ
أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ
مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلا (١٢٥)
Dan siapakah
yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (QS. An-Nisa (4): 125).
B. Pengertian lingkungan.
Lingkungan yang
dimaksud dalam bahasan singkat ini yaitu semua yang ada di luar diri manusia, terdiri
dari:
1) Kelompok biotik: segala sesuatu yang bernyawa seperti: manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
2) Kelompok abiotik: segala yang tidak bernyawa seperti: tanah, udara,
air, dan lain sebagainya.
Lingkungan dalam arti luas: hakikatnya adalah sarana
hidup manusia, khusus bagi muslim mengelola lingkungan dengan petunjuk Allah dan
Rasul-Nya yang dijiwai rahmatan
lil'alamin, mengantarkan bahagia
dunia dan akhirat serta terjauh dari siksa api neraka. Pengelolaan tersebut hasilnya
ditentukan oleh keilmuan dan pengalaman pengelola serta penentu mutlak adalah
ridha Allah Swt.
C. Prinsip-prinsip Pokok
Muslim dalam Pengelolaan Lingkungan.
1.
Murnikan, luruskan niat.
Muslim dalam melakukan amal,
senantiasa didasarkan kepada niat
(kesengajaan, kesadaran), yang ikhlash dalam wujud amal-amal saleh dan ihsan,
serta menjauhkan diri dari prilaku riya, sombong, dan lain sebagainya.
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (٥)
Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus. (Q.S. Al Bayyina (98): 5) [1595] Lurus: jauh dari syirik
(mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى
مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
(BUKHARI - 1)
… (Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata) saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang
(tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang
ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka
hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan".
2.
Teladani Akhlak Nabi Muhammad Saw.
Setiap muslim
dituntut untuk meneladani prilaku Nabi Muhammad Saw. dalam mempraktekkan akhlak
mulia, bahkan dalam segala aspek hidup dan kehidupan sehingga menjadi uswah hasanah yang dapat diteladani oleh sesama berupa sifat:
sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah, secara terus-menerus, tidak musiman.
وَإِنَّكَ
لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (٤)
Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang agung. (Q.S. Al Qalam
(68): 4).
إِنَّمَابُعِثْتُ
لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya
aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab (33): 21)
3.
Penuh dengan sikap Berpikir, Meneliti
terhadap lingkungan.
Dengan nilai penyerahan
diri yang sempurna Insya Allah seorang
akan senantiasa dalam penuh perhitungan dalam bertindak sehingga tiada sesuatu
yang baginya tiada berguna, walau dalam bentuk sekecil apapun adanya.
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ
قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali Imran (3):
191).
4.
Muslim tegas dalam etos kerja.
Setiap muslim
harus mempunyai etos kerja islami, seperti: kerja keras, disiplin, tidak
menyia-nyiakan waktu, berusaha secara maksimal/ optimal untuk mencapai suatu
tujuan.
أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ
جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ (١٤٢)
Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang
yang berjihad[232] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Q.S. Ali
Imran (3): 142). [232] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam
dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan harta
benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil dan
menegakkan yang hak.
فَإِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥)إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)فَإِذَا فَرَغْتَ
فَانْصَبْ (٧)وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (٨)
5. Karena Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain[1586],
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap. (Q.S Alam Nasyrah (94): 5-8).
[1586]
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah
selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai
mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang
mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
5.
Amalan Muslim dijiwai rahmatan lil'alamin.
Segala
perlakuan muslim-muslimah dimaksudkan membuahkan kesejahteraan atau rahmat lahir dan
batin dunia dan akhirat .
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (١٠٧)
Dan tiadalah
Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S.
Al Anbiya (21): 107).
6.
Janji Allah terhadap amalan Muslim.
Muslim
menyadari bahwa yang mendapatkan balasan sempurna, memuaskan dari Allah Swt.
adalah mereka yang beriman dan senantiasa berbuat baik, bukan sekedar beriman
tanpa perbuatan baik yang nyata, pada seluruh aspek hidupnya.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا
الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا
أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٢٥)
Dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan
: "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi
buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang
suci dan mereka kekal di dalamnya[32]. (Q.S. Al Baqarah (2): 25).
[32]
Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani
maupun rohani.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar