4. SHALAT MENDATANGKAN KEBERUNTUNGAN



Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam,  Dia adalah ibadah yang terpenting setelah syahadatain, termasuk rukun Islam. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah Saw. bersabda:


بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

“Islam dibangun di atas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (H.R. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)

Dalam hidup dan kehidupan muslim ibadah shalat adalah hal penting, utama dan secara jelas diperintahkan, sehingga merupakan kewajiban bagi setiap muslim senantiasa memerintahkan pula kepada keluarganya atau kepada siapa saja yang dapat dia perintah untuk mendirikan ibadah shalat tersebut. Perintah mendirikan ibadah shalat tersebut, lebih tepat dan efektif jika yang memerintahkan terlebih dahulu menunjukkan contoh yang dimaksud.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢)
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa. (Q.S. Thaha (20): 132).

Menegakkan, menjunjung tinggi ibadah shalat wajib dan shalat sunnah, sehingga ibadah shalat berfungsi sebagai benteng atau pengaman baginya dari berbagai macam dosa dan kesalahan. Allah menegaskan harapan tersebut di atas dengan sikap yang sesuai syariah pada shalat yaitu ditunaikan dengan sebaik-baiknya secara sempurna termasuk thaharah meliputi: mandi wajib, wudhu dan tayyammum semuanya ditunaikan dengan:  khusyu, dipelihara, dan secara terus-menerus.
             الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢)
(Yaitu) orang-orang yang khusyu' di dalam shalatnya, (Q.S. Al Mu’minun (23): 2).
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (٩)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (Q.S. Al Mu’minun (23): 9).
الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ (٢٣)
Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. (Q.S. Al Ma’aarij (70): 23).
Muslim yakin bahwa dengan hal-hal prinsip di atas, insya Allah apa yang dijanjikan-Nya tentang shalat pada pelakunya mesti terjadi, atau berfungsi dan keberuntungan yang mesti membahagiakan dunia terlebih kelak secara abadi di akhirat.
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Ankabut (29): 45).
Tetapi muslim harus waspada karena mungkin saja ada yang mengaku Islam tetapi ternyata ia meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas maka,  mereka memperturutkan hawa nafsunya, mereka termasuk kufur.

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (٥٩)إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ شَيْئًا (٦٠)
59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
60. Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, (Q.S. Maryam (19): 59-60).

Semoga.

Komentar