Muslim, mukmin yakin Al Qur’an merupakan firman atau
kalam Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat
Jibril, ditulis dengan mushaf-mushaf disampaikan dengan jalan mutawatir (mempunyai
sanad yang banyak sehingga tak diketahui lagi jumlahnya), membacanya bernilai ibadah,
Al Qur’an terjaga kesuciannya, kelengkapannya sampai akhir zaman, pedoman dan
dasar sumber aturan hidup manusia.
1.
Muslim,
mukmin yakin Al Qur’an merupakan firman atau kalam Allah diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. yang wajarnya selalu dibaca agar dipaham apa yang dibaca,
selanjutnya diamalkan dalam hidup dan kehidupan agar mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (١٧)
Sesungguhnya
atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. (Q.S. Al
Qiyamah (75): 17).
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٢٠٤)
Dan apabila
dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat [591]. (Q.S. Al A’raf (7): 204).
[591]
Maksudnya: jika dibacakan Al Qur’an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan
sambil berdiam diri, baik dalam shalat maupun di luar shalat, terkecuali dalam
shalat berjamaah ma’mun boleh membaca Al Fatihah sendiri waktu imam membaca
ayat-ayat Al Qur’an.
2. Muslim, mukmin yakin Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al kitab yang berarti ditulis,
sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis. Dengan Al Kitab
maka, mudah disimpan sebagai dokumen yang sewaktu-waktu dapat dibaca kembali
untuk dipedomani, untuk mendapatkan penjelasan dan lain sebagainya.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
(٢)
Kitab [11] (Al Qur’an) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [12], (Q.S. Al Baqarah
(2): 2). [11] Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al kitab yang berarti yang
ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis. [12]
Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala
perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup
diartikan dengan takut saja.
وَالْكِتَابِ
الْمُبِينِ (٢)
Demi kitab (Al Qur’an) yang
menjelaskan, (Q.S. Ad Dukhan (44): 2).
3. Muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an sebagai
pedoman maka, kita mudah membedakan antara yang hak dengan bathil, dan memang
Al Qur’an dinamakan juga Al Furqan (pembeda antara benar dan salah).
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ
لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا (١)
1. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al Qur’an)
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
[1052] (Q.S. Al Furqan (25): 1).
[1052] Maksudnya jin dan manusia.
4. Al Qur’an
juga dinamakan Adz Dzikir (pemberi peringatan), muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an pemberi
peringatan maka, akan kita dapat lepas dari pengaruh syaitan yang kuat secara
terus menerus dari berbagai penjuru dan setiap saat.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
(٩)
Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [793].
(Q.S. Al Hijr (15): 9). [793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan
kemurnian Al Qur’an selama-lamanya.
5. Al Mau’idhah
(pelajaran/nasihat), muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al
Qur’an pemberi peringatan, pelajaran, nasihat insya Allah besar kemungkinan
akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat serta terlepas dari pengaruh
hawa nafsu.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ
رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ
لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
(٥٧)
Hai manusia, Sesungguhnya telah
datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit
(yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (Q.S. Yunus (10): 57).
6. Al Hukum (peraturan/hukum), muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an sebagai peraturan (yang benar),
hukum, maka persatuan dan kesatuan dapat terpelihara, perpecahan dapat
pula dihindari.
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ
أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ
وَلا وَاقٍ (٣٧)
Dan demikianlah, Kami telah
menurunkan Al Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam Bahasa Arab
[776]. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara
bagimu terhadap (siksa) Allah. (Q.S. Ar Ra’du (13): 37).
[776] Keistimewaan Bahasa Arab itu
antara lain ialah: 1. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang Bahasa Arab itu merupakan
bahasa yang hidup, 2. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk
menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. Bentuk-bentuk kata dalam Bahasa
Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000
bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar