17. HIDUP BERSAMA AL QUR’AN





Muslim, mukmin yakin Al Quran merupakan firman atau kalam Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.  melalui perantara malaikat Jibril, ditulis dengan mushaf-mushaf disampaikan dengan jalan mutawatir (mempunyai sanad yang banyak sehingga tak diketahui lagi jumlahnya), membacanya bernilai ibadah, Al Qur’an terjaga kesuciannya, kelengkapannya sampai akhir zaman, pedoman dan dasar sumber aturan hidup manusia.

 1.    Muslim, mukmin yakin Al Qur’an merupakan firman atau kalam Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang wajarnya selalu dibaca agar dipaham apa yang dibaca, selanjutnya diamalkan dalam hidup dan kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (١٧)
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. (Q.S. Al Qiyamah (75): 17).

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٢٠٤)
Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591]. (Q.S. Al A’raf (7): 204).
[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Qur’an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam shalat maupun di luar shalat, terkecuali dalam shalat berjamaah ma’mun boleh membaca Al Fatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Qur’an.
2.  Muslim, mukmin yakin Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al kitab yang berarti ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis. Dengan Al Kitab maka, mudah disimpan sebagai dokumen yang sewaktu-waktu dapat dibaca kembali untuk dipedomani, untuk mendapatkan penjelasan dan lain sebagainya.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢)
Kitab [11] (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [12], (Q.S. Al Baqarah (2): 2). [11] Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al kitab yang berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis. [12] Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ (٢)
Demi kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, (Q.S. Ad Dukhan (44): 2).
3. Muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman maka, kita mudah membedakan antara yang hak dengan bathil, dan memang Al Qur’an dinamakan juga  Al Furqan (pembeda antara benar dan salah).
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا (١)
1. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam [1052] (Q.S. Al Furqan (25): 1).
[1052] Maksudnya jin dan manusia.
4. Al Qur’an juga dinamakan Adz Dzikir (pemberi peringatan), muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an pemberi peringatan maka, akan kita dapat lepas dari pengaruh syaitan yang kuat secara terus menerus dari berbagai penjuru dan setiap saat.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [793]. (Q.S. Al Hijr (15): 9). [793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Qur’an selama-lamanya.
5. Al Mau’idhah (pelajaran/nasihat), muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an pemberi peringatan, pelajaran, nasihat insya Allah besar kemungkinan akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat serta terlepas dari pengaruh hawa nafsu.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ
لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (٥٧)
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Yunus (10): 57).
6.  Al Hukum (peraturan/hukum),  muslim, mukmin yakin bahwa hanya dengan menjadikan Al Qur’an sebagai peraturan (yang benar), hukum, maka persatuan dan kesatuan dapat terpelihara, perpecahan dapat pula dihindari.
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا وَاقٍ (٣٧)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam Bahasa Arab [776]. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (Q.S. Ar Ra’du (13): 37).
[776] Keistimewaan Bahasa Arab itu antara lain ialah: 1. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang Bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. Bentuk-bentuk kata dalam Bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.

Semoga.

Komentar