Bagi muslim,
mukmin, makanan bukan sekedar pengisi perut dan penyehat badan saja, sehingga
diusahakan harus sehat dan bergizi, tetapi di samping itu juga harus halal dan
baik. Halal dan baik zat makanan itu, tidak termasuk makanan yang diharamkan
oleh Allah, halal dan baik cara, proses mendapatkannya sesuai syariat Islam.
Bukan dengan menipu atau menzhalimi, termasuk bukan dengan cara memaksa dan
lain sebagainya.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (١٦٨)
Hai sekalian
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al Baqarah (2): 168).
1. Muslim, mukmin, memulai segala macam pekerjaannya, termasuk
makan dan atau minum dengan membaca bismillaahirrah manirrahiim, dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, dan jika ternyata lupa
mengucapkannya maka saat diingat, bacalah bismillahi awwalahu wa akhirahu. Insya Allah dengan bacaan tersebut diharapkan yang
melakukannya senantiasa ada kasih sayang dalam kehidupannya, dan senantiasa
mendapatkan kasih sayang dari Allah Swt.
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى
فَإِنْ نَسِيَ
أَنْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَلَى فِي أَوَّلِهِ
فَلْيَقُلْ
بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَأَخِرَهُ )رواه ابو داود عن عائشة(
Apabila salah seorang di antara kamu
akan makna, hendaklah membaca, Basmalah. Apabila ia lupa pada permulaan makan,
hendaklah membaca, Bismillahi awwalahu wa akhirahu (H.R. Abu Dawud dari Aisyah no. 3275)
2. Muslim, mukmin, memulai makan dan minum dengan tangan kanan,
membaca bismillaahirrah manirrahiim, mengambil yang ada di dekatnya, jadi jelas
diusahakan jangan bergerak jauh untuk mengambil yang mungkin saja ada di depan
orang lain. Demikian juga dilarang minum dan makan sambil berdiri.
فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ
سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي
بَعْدُ
(BUKHARI - 4957) … Maka Rasulullah Saw. bersabda: Wahai Ghulam, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan
kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu, maka seperti itulah gaya makanku setelah itu.
Dari
Anas bin Malik R.A. ia berkata:
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى
أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
Dari Nabi Saw. di mana beliau melarang seseorang
minum sambil berdiri. Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada
Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih
parah dan lebih jelek.” (H.R. Muslim no. 2024).
3. Muslim, mukmin, makanlah dengan berjamaah,
akan mendapatkan kebaikan dari sesama, terlebih jika di kalangan keluarga,
demikian juga barakah dari Allah Swt.
…لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا جَمِيعًا
أَوْ أَشْتَاتًا …(٦١)
. … tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau
sendirian… (Q.S. An Nur (24): 61).
أَنَّ
أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوْا:
يَارَسُوْلَ
اللهِ, إِنَّنَا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ:
فَلَعَلَّكُمْ
تَفْتَرِقُوْنَ ؟ قَالُوْا: نَعَمْ. قَالَ: فَاجْتَمِعُوْا
عَلَى
طَعَامِكُمْ, وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ, يُبَارِكْ لَكُمْ فِيْهِ
“Para sahabat Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami biasa makan, tapi tidak
kenyang!? Beliau bersabda, “Barangkali kalian bercerai-berai? Mereka bilang,
“Ya”. Beliau bersabda, “Berkumpullah (berjama’ahlah) kalian pada makananmu,
sebutlah nama Allah padanya, niscaya kalian akan diberi berkah padanya”. [H.R.
Abu Dawud dalam Sunan-nya (3764), Ibnu Majah dalam Sunan-nya (3286), dan
lainnya. Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (664).
4. Muslim,
mukmin, makan dan minum dengan senantiasa memperhatikan orang yang
disama-samakan makan dan atau minum, jangan sampai ada yang kehabisan, atau
kekurangan sementara ada yang kelebihan dan sebagainya.
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يَقْرُنَ الرَّجُلُ
بَيْنَ التَّمْرَتَيْنِ جَمِيعًا حَتَّى
يَسْتَأْذِنَ أَصْحَابَهُ
Rasulullah melarang seseorang memakan dua butir
kurma sekaligus sebelum dia meminta izin sahabat-sahabatnya (yang sedang makan
bersama) . [H.R. Bukhari No.2309].
5. Muslim, mukmin, bila telah selesai makan
cukup dengan hanya membaca “Alhamdulillah”. Sebagaimana hadits riwayat
Muslim dari Anas bin Malik R.A.:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ
يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ
فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا. [رواه
مسلم]
Artinya: “Dari Anas bin Malik
berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah sangat ridha kepada
seorang hamba yang makan satu suapan kemudian memuji-Nya dan minum satu teguk
air, kemudian ia memuji-Nya”. [HR. Muslim]
Semoga.
Komentar
Posting Komentar