29. MENJADI PRIBADI PEMAAF





Memaafkan mengandung pengertian menghapus/menghilangkan kesalahan yang terdapat dalam hati atau yang berkesan dalam hati. Dengan memaafkan kesalahan orang lain berarti berhubungan antara mereka yang bermasalah kembali baik dan harmonis karena kesalahan yang ada di dalam hati mereka, terutama yang memaafkan, telah hilang/dilupakan dan sembuh.

1.  Muslim wajib memiliki sikap pemaaf. Sifat ini muncul karena keimanan, ketakwaan, pengetahuan dan wawasan mendalam bagi muslim tentang ajaran Islam. Orang yang sukar, bahkan tidak mau memaafkan sekalipun orang tersebut dengan rendah hati telah meminta maaf maka, orang yang tidak mau memaafkan tersebut termasuk kurang ilmu/bodoh. Muslim menyadari sikap pemaaf menguntungkan, terutama membuat hati lapang dan tidak dendam terhadap orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga jiwanya menjadi tenang, tenteram dan sehat jasmani serta rohaninya.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (١٩٩)
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al A’raf (7): 199).
2.  Sifat-sifat muslim yang dipilih Allah sebagai kesukaan-Nya antara lain: bersegera kepada ampunan-Nya, senantiasa menyadari tentang kelemahan dan kemampuan dalam beramal/beribadah sehingga dapat menilai benar atau salah yang telah kita lakukan, jika salah atau dosa akan segera tobat dan mengembalikan pada yang benar. Bersegera kepada surga-Nya, selalu siap siaga menunaikan syariat Islam dan meninggalkan semua yang dilarang syariat tersebut sehingga senantia dalam ketakwaan,  menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, menahan amarah dan memaafkan (kesalahan) orang.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣)الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤)
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. 134. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. Ali Imran (3):133-134).
3.  Muslim, mukmin yang senantiasa yakin bahwa sabar dan pemaaf adalah amalan yang sangat dibutuhkan dalam memelihara kedamaian dan persaudaraan muslim, mukmin dan sesama manusia pada umumnya secara abadi.
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأمُورِ (٤٣)
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Q.S. Asy Syura (42): 43).
4.   Sifat-sifat utama muslim, mukmin, yang harus dimiliki sehingga beberapa sifat utama di atas dapat diamalkan antara lain: ilmu dan iman yang mendalam sehingga dapat membedakan antara yang kebaikan dengan kejahatan, ibadah dengan dosa, setelah diketahui perbedaan hal tersebut baru mengambil keputusan senantiasa dapat menolak suatu kejahatan dengan kebaikan, jangan kejahatan dibalas dengan kejahatan pula, diyakini jika kejahatan dibalas dengan kejahatan berarti memperpanjang masalah, bukan menyelesaikan masalah dan hal itu pasti mempersusah hidup dan kehidupan.
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (٣٤)وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (٣٥) 
34. Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. 35. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (Q.S. Fussilat (41): 34-35).

Hadits Nabi Saw:
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرّفْقَ فِى اْلاَمْرِ كُلّهِ. البخارى و مسلم
Dari ‘Aisyah R.A. ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada kasih sayang dalam segala urusan”. [H.R. Bukhari dan Muslim]
Semoga.

Komentar