1.
Muslim, mukmin wajib senantiasa menyadari
suatu tanggung jawab sesuai kemampuan yang dimilikinya yaitu istiqamah dalam
Islam dan menyerukan Islam ke seluruh penjuru yang mampu ia capai lewat
pikiran, tulisan, lisan, pergaulannya dengan sebaik-baiknya, sebagai bukti selaku pengikut
Muhammad Saw. yang taat.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ
بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٢٨)
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. Saba’ (34): 28).
2.
Muslim, mukmin wajib senantiasa
menyadari suatu tanggung jawab sesuai kemampuan yang dimilikinya yaitu
istiqamah dalam Islam dan menyerukan kesadaran tentang:
1)
Pada kesadaran bahwa pada dasarnya
manusia adalah satu keturunan dari Adam A.S dan Hawa, jadi jelas tidak normal,
tidak wajar jika terjadi permusuhan yang dapat mengganggu kesatuan asal manusia
tersebut.
2)
Perbedaan suku bangsa dan
keturunan mempunyai tanggung jawab saling kenal mengenal, bukan saling
merugikan, memusuhi dan lain sebagainya, seperti antara lain apa yang terjadi lagi
di Tolikara, Papua, 17-7-2015, pembakaran beberapa milik muslim saat mereka
sedang melakukan Hari Raya Idul Firi 1436 H.
3)
Kemuliaan di antara yang berbeda
itu ialah yang paling bertakwa, yang paling meyakini dan mengamalkan kasih sayang,
rahmat bagi seluruh umat manusia, alam semesta pada umumnya.
4)
Ketakwaan itu mesti mengajak pada
keselamatan dunia dan akhirat, dan tidak saling merusak, apa lagi memusuhi.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujarat
(49): 13).
3. Muslim,
mukmin wajib senantiasa menyadari suatu tanggung jawab sesuai kemampuan yang
dimilikinya yaitu istiqamah dalam Islam dan menyerukan kesadaran tentang:
1)
Menjadi penolong bagi sebahagian
yang lain, bukan menjadi perusak, bukan menjadi pemusnah, pembunuh dan lain
sebagainya.
2)
Menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang mungkar.
3)
Menyuruh mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menghidupkan sedekah dan menjauhkan kekikiran, kebakhilan.
4)
Menyuruh taat pada Allah dan
Rasul-Nya, serta menjauhkan kemusyrikan.
5)
Menyuruh mengokohkan persatuan
satu sama lainnya sebagaimana kuatnya suatu bangunan.
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٧١)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Q.S. At Taubah (9): 71).
Hadits
Rasulullah Saw.
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ
لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ
(BUKHARI
- 459) … Nabi Saw. bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin
lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." Kemudian
beliau menganyam jari jemarinya."
4. Muslim, mukmin senantiasa yakin bahwa sabar
dan pemaaf adalah amalan yang sangat dibutuhkan dalam memelihara kedamaian dan
persaudaraan muslim, mukmin dan sesama manusia pada umumnya secara abadi.
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ
لَمِنْ عَزْمِ الأمُورِ (٤٣)
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya
(perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Q.S. Asy Syura
(42): 43).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar