Dalam usaha
menutupi kebutuhan pokok sangat dibutuhkan terlebih dahulu ilmu pengetahuan
yang memadai, keilmuan seseorang sangat mempengaruhi cara mereka dalam usaha
pokok memenuhi kebutuhannya.
Syarat mendapatkan potensi keilmuan
antara lain:
1.
Kecerdasan yang memadai, cepat paham.
2.
Semangat, tidak pernah merasa
cukup dengan ilmu yang dimiliki.
3.
Bersungguh-sungguh , ulet, sabar
dalam menuntut ilmu dan penuh pengabdian.
4.
Ada bekal, modal buat menuntut
ilmu.
5.
Ada guru yang bisa selalu memberi
petunjuk dan kebijaksanaan dengan benar.
6. Ada waktu yang lama, menuntut ilmu
dalam waktu yang lama. (makna dari beberapa pesan ulama terdahulu)
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١)خَلَقَ الإنْسَانَ
مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ
الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
1. Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah,
4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam [1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Q.S. Al ‘Alaq (96): 1-5).
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Derajat:
tingkatan, martabat, pangkat, gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi (universitas)
kepada mahasiswa yang telah lulus dalam ujian.
… يَرْفَعِ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
… niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Q.S. Al Mujadilah (58): 11).
Penyakit turunan manusia sejak zaman Qabil (tergoda nafsu dan ia membunuh saudaranya,
Habil) yang merusak hati antara lain iri.
Iri hati adalah suatu sifat manusia tidak
senang melihat orang yang mendapat rezeki dan atau nikmat yang diperolehnya dan cenderung
berusaha untuk menyainginya, yang semisal di atas tidak boleh dalam Islam.
Adapun iri
hati yang diperbolehkan dalam ajaran Islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk
menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya dikemudian hari. Atau iri untuk
membelanjakan harta di jalan kebenaran. Karena Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba
dan bersegera dalam berbuat kebaikan:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ (١٤٨)
Dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah (2): 148).
Sebab-sebab timbulnya
sifat iri :
Dari kisah Qabil dan Habil, kita dapat melihat bahwa sifat iri ini muncul karena:
Dari kisah Qabil dan Habil, kita dapat melihat bahwa sifat iri ini muncul karena:
1.
Adanya
rasa sombong di dalam diri
seseorang, tidak percaya orang lain.
2.
Kurang
mensyukuri nikmat Allah.
3.
Tidak
merasa cukup terhadap sesuatu yang telah dimilikinya.
4.
Tidak
percaya kepada qadha dan qadar, ketentuan
Allah Swt.
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى
بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ
وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
(٣٢)
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita
(pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An Nisa (4): 32).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar