PRIBADI BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERBUATANNYA (Diceramahkan pada tanggal 22-10-2015)



Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.


Tanggung jawab:  kesadaran manusia akan tingkah laku, perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. 

Muslim senantiasa sadar atas apapun yang ia lakukan, ia mesti telah siap dan rela  menanggung resiko apapun dari perbuatan tersebut, baik dihadapan sesama manusia terlebih di hadapan Allah Swt. muslim senantiasa sadar atas apapun yang ia lakukan akibat dari semua itu adalah: ridha Allah Swt. yang membuahkan kebaikan dunia serta kenikmatan surga di hari kemudian, dan atau murka Allah Swt. yang membuahkan derita, siksa di dunia serta neraka di akhirat kelak.
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ وَلا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلا عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (١٦٤)
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." (Q.S. Al An’am (6): 164). [526] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.

Hari itu yang dimaksud ayat berikut adalah hari akhirat, tak seorang pun yang dirugikan, semuanya pasti dibalasi dengan seadil-adilnya sesuai apa yang mereka, seorang kerjakan pada masa dewasanya di dunia.
فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٥٤)
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Ya Sin (36): 54).

Begitu hakikinya pertanggungjawaban setiap orang sehingga Allah Swt. memberikan contoh penolakan dengan menggunakan bahasa hiperbola, yakni tidak diterima tebusan kekufuran, penyelewengan seseorang walaupun dengan tebusan sebesar emas sepenuh bumi. Penolakan Allah Swt. tersebut itulah balasan, siksa dari Allah Swt. bagi orang yang membiarkan dirinya terlena dalam kesalahan, dosa, sekalipun sudah sampai padanya tentang peringatan yang nyata dari Allah (Al Qur’an) dan Rasul-Nya (Al Hadits).
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الأرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (٩١)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q.S. Ali Imran (3): 91).

Muslim senantiasa dengan penuh semangat beramal, beribadah dengan dorongan, keyakinan mendapat balasan ridha dari Allah Swt. yang sangat memuaskan yakni dipanggil dan dimasukkan oleh Allah Swt. ke dalam nikmat-Nya yakni surga yang penuh kenikmatan yang abadi.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (٢٧)ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (٢٨)فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (٢٩)وَادْخُلِي جَنَّتِي (٣٠)
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
30. Masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al Fajr (89): 27-30).

Semoga.

Komentar