Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab:
kesadaran manusia akan tingkah laku, perbuatannya yang disengaja maupun
tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
Muslim senantiasa
sadar atas apapun yang ia lakukan, ia mesti telah siap dan rela menanggung resiko apapun dari perbuatan
tersebut, baik dihadapan sesama manusia terlebih di hadapan Allah Swt. muslim senantiasa
sadar atas apapun yang ia lakukan akibat dari semua itu adalah: ridha Allah
Swt. yang membuahkan kebaikan dunia serta kenikmatan surga di hari kemudian,
dan atau murka Allah Swt. yang membuahkan derita, siksa di dunia serta neraka
di akhirat kelak.
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ
شَيْءٍ وَلا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلا عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
(١٦٤)
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain
Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang
membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan
seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [526]. Kemudian kepada
Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan." (Q.S. Al
An’am (6): 164). [526] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya
sendiri-sendiri.
Hari itu yang dimaksud ayat berikut adalah hari
akhirat, tak seorang pun yang dirugikan, semuanya pasti dibalasi dengan
seadil-adilnya sesuai apa yang mereka, seorang kerjakan pada masa dewasanya
di dunia.
فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ
إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٥٤)
Maka pada
hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi,
kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Ya Sin (36): 54).
Begitu
hakikinya pertanggungjawaban setiap orang sehingga Allah Swt. memberikan contoh
penolakan dengan menggunakan bahasa hiperbola, yakni tidak diterima tebusan
kekufuran, penyelewengan seseorang walaupun dengan tebusan sebesar emas
sepenuh bumi. Penolakan Allah Swt. tersebut itulah balasan, siksa dari
Allah Swt. bagi orang yang membiarkan dirinya terlena dalam kesalahan, dosa, sekalipun
sudah sampai padanya tentang peringatan yang nyata dari Allah (Al Qur’an) dan
Rasul-Nya (Al Hadits).
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ
يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الأرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (٩١)
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka
tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi,
walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah
siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q.S. Ali
Imran (3): 91).
Muslim
senantiasa dengan penuh semangat beramal, beribadah dengan dorongan, keyakinan
mendapat balasan ridha dari Allah Swt. yang sangat memuaskan yakni dipanggil
dan dimasukkan oleh Allah Swt. ke dalam nikmat-Nya yakni surga yang penuh
kenikmatan yang abadi.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (٢٧)ارْجِعِي
إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (٢٨)فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (٢٩)وَادْخُلِي جَنَّتِي
(٣٠)
27.
Hai jiwa yang tenang.
28.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah
ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
30. Masuklah
ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al Fajr (89): 27-30).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar