Syariat Islam mengajarkan agar muslim dalam amal
ibadahnya senantiasa dijiwai dengan saling menggembirakan, saling menolong
dalam hal-hal yang sekecil-kecilnya sampai pada yang sebesar-besarnya,
menjauhkan yang menyusahkan apa lagi yang menyakitkan baik terhadap sesama
muslim demikian juga
terhadap yang non muslim, bahkan terhadap alam semestapun,
(manusia, hewan, tumbuhan dan tanah, air, udara) muslim harus yang
menggembirakan dan memberi manfaat.
Memberi makan orang yang miskin, jika seorang
hamba berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi
orang lain, maka Allah akan menyenangkan hatinya. Oleh karenanya kita dapati
sebagian orang, (Datok Ribandang, Datok Ripatimang, Datok Ritiro)
berletih-letih, berpayah-payah, pergi ke tempat yang jauh untuk membantu kaum
muslimin, membawakan bantuan, mengumpulkan dana untuk diberikan kepada kaum
muslimin … Karena ia yakin ada kebahagiaan yang ia dapatkan, Allah yang memasukkan kebahagiaan dalam diri,
hatinya.
Ada perhatian
yang mendalam membantu, menyenangkan paling tidak jika ketemu anak yatim ia
berusaha mengusap kepala anak yatim tersebut, syukur Alhamdulillah di kota
Parepare dewasa ini ada tujuh panti asuhan anak yatim piatu dan yang tertua
adalah panti asuhan Abadi Aisyiyah, jalan Panti Asuhan Parepare.Walaupun
demikian selaku warga kota Parepare janganlah merasa bahwa pribadi kita sudah
terlepas dari kewajiban memperhatikan anak yatim dan orang miskin, karena hal
itu sesungguhnya termasuk kewajiban pribadi bagi setiap muslim, tentu saja
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, perhatikan: Q.S. Al Ma’un (107):1-7).
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ
عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
(١٢٨)
Sungguh telah
datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Q.S. At Taubah (9):
128).
…
Khadijah R.A. menyebutkan beberapa sifat suaminya, yang kesemuanya menunjukkan
bahwa beliau selalu berusaha membuat orang lain berbahagia; menyambung
silaturahim, jujur, membantu memikul beban orang lain, membantu orang yang
tidak punya, memuliakan tamu, dan menjunjung tinggi kebenaran.
ذَلِكَ الَّذِي
يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ
عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ
لَهُ فِيهَا حُسْنًا …(٢٣)
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah
menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.
Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". dan siapa yang mengerjakan
kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. … (Q.S. Asy Syura (42): 23).
Dalam membangun keutamaan hidup dan kehidupan maka,
muslim senantiasa bersungguh-sungguh menjaga akal pikirannya, keputusannya,
lisannya demikian juga tangannya agar terjaga dalam menunjuk, meletakkan dan
mengambil sesuatu, sehingga terjauh dari dosa dan kesalahan.
يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ
وَيَدِهِ
(BUKHARI - 10) … 'Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling
utama?" Rasulullah Saw. menjawab: "Siapa yang kaum muslimin selamat
dari lisan dan tangannya".
Semoga bermanfaat dan ada berkah dari-Nya.
ijin copas dalilnya min
BalasHapus