Pengertian musibah
secara umum diketahui di Indonesia, bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan yang
menimpa manusia disebut dengan musibah, kadang dalam bentuk: kebakaran hutan, kematian
keluarga, kebanjiran termasuk sunami, longsor tanah miring releng gunung, angin
kencang,
kecelakaan kendaraan lalu lintas di laut, darat dan udara yang semuanya kadang membawa korbang jiwa dan lain sebagainya.
kecelakaan kendaraan lalu lintas di laut, darat dan udara yang semuanya kadang membawa korbang jiwa dan lain sebagainya.
Termasuk
lereng buntu Lempo, Perangngian Tokpao, Pakcidingan Paktongan, Buntu limbong,
Lekko, Tirowali yang semuanya termasuk longsor lahan tanah berpindah dan
menimbun lahan tanah lainnya, yang
akhirnya berbentuk banjir, sebagian besar lewat Salu Kuramun.
Beberapa
rumah penduduk harus pindah, syukur dan
pujian kita yang sedalam-dalamnya pada
Allah Swt. dengan Rahaman dan Rahim-Nya yang telah menggerakkan mata hati pemerintah
Desa Parombean Kec. Curio Kabupaten Endrekang sampai Tingkat Gubernur Sulawesi
Selatan.
Terlebih
lagi putra-putri Parombean yang: pelajar, mahasiwa, pemuda-pemudi tua muda yang
ada dirantau orang dekat dan jauh semuanya ikut menunjukkan rasa masse
penawa, bersedih hati meneteskan air mata atas musibah tersebut.
Semua mereka
datang walaupun dalam bentuk perwakilan mereka membawa sesuatu sebagai
tanda keikutsertaan sama-sama merasakan masse penawa, yang tepatnya awal kejadian musibah terjadi 19
April 2016, jam 03.00. malam kuasa Allah Swt. terjadi sesuai kehendak-Nya.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ
إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
(٢٢)لِكَيْلا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ
لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (٢٣)
22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah. 23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459]
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong lagi membanggakan diri, [Q.S. Al-Hadid (57): 22-23]
[1459] Yang dimaksud dengan terlalu gembira: gembira
yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan … dan lupa
kepada Allah.
Muslim mempertanyakan pada dirinya dan sekitarnya apa
penyebab sehingga Al Khaliq pencipta alam yang sempurna tiba-tiba Dia menurunkan
musibah-Nya ? jangan sampai manusia sudah terlalu banyak berbuat dosa,
pelanggaran, maksiat, shalat jamaah tidak lagi terpelihara, jangan sampai
minuman keras sudah menjadi minuman biasa, jangan sampai saling menghormati
tidak diberlakukan lagi, jangan sampai … hanya pribadi kita semua yang wajib
menjawab, dan bertaubat yang semurni-murninya taubat kepada Allah Swt. yang
Maha Penerima Taubat.
Dengan demikian kita menyesali kedurhakaan yang pernah
kita lakukan, dan kita benjanji akan senantiasa menunaikan kewajiban sebagai
penganut Islam yang taat, dan pemerintah setempat, Kepala Desa wajib menjaga dengan
sebaik-baiknya, sehingga kita hidup penuh damai dan sejahtera lahir dan batin,
dunia dan akhirat, kita sadari kita tidak lama di sini, dunia, kita pasti
pulang (mati) … kita tanyak lagi diri kita sudah cukupkah bekal (Islam, Takwa) untuk
pulang ke asal (akhirat) kita ? kita wajib cukupkan bekal itu cepat, tidak ada
seorang pun yang dapat menolong di sana (akhirat) kecuali Islam, Takwa kita sendiri-sendiri, semoga
sudah banyak dibanding dengan dosa kita, hanya kita masing-masing yang tahu,
jujurlah pada diri sendiri.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
(٤١)
Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Ar Rum (30): 41).
Kita penuh harapan semoga dengan musibah PAROMBEAN BERSEDIH, menjadi pendorongan, motivasi,
semangat sehingga kita menjadi pribadi,
jiwa yang selamat dan kita semua ketemu kelak secara abadi, kekal di surga
Allah Swt.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ (٢٧)ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (٢٨)فَادْخُلِي
فِي عِبَادِي (٢٩)وَادْخُلِي جَنَّتِي (٣٠)
27.
Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. Masuklah ke dalam syurga-Ku. (Q.S. Al Fajr (89): 27-30).
Semoga ada berkah dan ridha dari-Nya.
Komentar
Posting Komentar