I.
RINGKASAN KHUTBAH JUMAAH
Khutbah
Jumaah adalah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dengan shalat jumat dua
rakaat secara berjamaah. Khutbah Jumaah dilakukan setelah masuk waktu shalat
jumaat, waktunya sama dengan waktu
shalat dhuhur. Khutbah Jumaah dilakukan oleh
seorang yang disebut khatib, mereka yang diyakini memiliki kemampuan dan
memiliki pengamalan Islam yang baik. Pelaksanaan Khutbah Jumaah sebagai
berikut:
1.1.
Khatib
berdiri di mimbar dan atau semisalnya, memperhatikan kesiapan jamaah.
Setelah
jamaah dipandang telah siap maka Khatib mengucapkan salam yang sempurna:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ
اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Lalu duduk dan muadzdzin, tukang
adzan melakukan adzan sebagai berikut:
Artinya:
1.
Allah Maha Besar.(4x)
2.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah, (2x)
3.
Aku bersaksi sesungguhnya
Nabi Muhammad itu utusan Allah, (2x)
4.
Marilah kita shalat, (2x)
5.
Marilah kita menuju kemenangan (2x)
6.
Allah Maha Besar(2x)
7.
Tiada Tuhan melainkan Allah.(1x)
|
2x .اَللهُ اَكْبَرُ .اَللهُ اَكْبَرُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ
اللهُ ×2
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ×2 حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ×2 حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ ×2 2x اَللهُ اَكْبَرُ 1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ |
1.2.
Khatib berdiri di mimbar untuk
menyampaikan:
1). Pujian pada Allah Swt.,
2).
Syahadatain, dua kalimat syahadat,
3).
Shalawat pada Nabi Muhammad Saw.
4). Membaca Ayat suci Al Qur’an, sebaiknya yang
berkaitan erat dengan ketakwaan dan materi yang akan dijadikan bahasan dalam
khutbah tersebut.
Sebagai
contoh praktek urutan satu sampai empat di atas sebagai berikut:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah jumat
yang sama saya hormati,
Marilah kita
berusaha dengan penuh ketulusan meningkatkan kesungguhan kita dalam usaha
mencapai derat ketakwaan kepada Allah Swt. dengan derajat takwa tersebut Allah
Swt. memuliakan kita dunia dan terlebih lagi di akhirat kelak.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣)
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Q.S. Al Hujrat(49):13)
Ketakwaan itu kita pancarkan
dalam hidup dan kehidupan sepanjang hayat sadar kita masing-masing, kita
tegakkan kebenaran dan perintah Allah Swt.,
kita hilangkan kebatilan dan semua yang dilarang Allah Swt. kita
bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa insya Allah kebajikan dunia
dan akhirat akan dicurahkan Allah Swt. pada kehidupan kita masing-masing.
1.3.
Khatib menutup nasihat tersebut
dengan doa singkat misalnya:
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Atau yang lainnya.
1.4.
Khatib duduk sejenak (duduk
antara khutbah pertama dengan khutbah kedua).
1.5.
Khatib
berdiri lagi di atas mimbar untuk menyampaikan khutbah kedua.
Khutbah
kedua ini sama dengan khutbah pertama, cuma tidak lagi diulas panjang lebar
tentang nasihatnya, dan ditambah dengan doa untuk mukmin-mukminah yang hidup
dan yang telah mati, serta diakhiri dengan ucapan Aamiin. Contoh doa penutup:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ . أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. آمِيْن . وَأَقِمِ
الصَّلاَةَ.
Setelah
khatib turun dari mimbar, maka muadzdzin melakukan qamat, sebagai berikut:
Artinya:
1. Allah
Maha Besar.(2x)
2.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah, (1x)
3.
Aku bersaksi sesungguhnya
Nabi Muhammad itu utusan Allah, (1x)
4.
Marilah kita shalat, (1x)
5.
Marilah kita menuju kemenangan (1x)
6.
Sesungguhnya
waktu shalat telah tiba, (2x)
7.
Allah Maha Besar(2x)
8.
Tiada Tuhan melainkan Allah.(1x)
|
2xاَللهُ
اَكْبَرُ
1x اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ 1x اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ 1x حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ 1x حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ 2x قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ 2x اَللهُ اَكْبَرُ 1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ |
1.6
Jamaah melaksanakan shalat
jumah dua rakat secara berjamaah dengan dipimpin seorang iman yang telah
ditunjuk. Shalat jumaah ada kemiripan dengan shalat subuh, sama-sama dengan
suara imam yang dikeraskan, jahar.
Semoga.
Komentar
Posting Komentar