Malu menurut
istilah akhlaq yang sesuai dengan qur’an dan sunnah yang membangkitkan fikiran
untuk meninggalkan perkara yang buruk sehingga menjauhkan dari kemaksiatan dan
menghilangkan kemalasan untuk menjalankan ajaran Islam.
Allah
memberikan sifat malu agar manusia menahan diri dari keinginan-keinginannya
sehingga tidak berprilaku seperti binatang. Hal itu terlihat ketika Adam dan
Hawa tergoda bujukan setan sehingga memakan buah pohon yang dilarang oleh Allah
Swt.
فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ
لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا
رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ
الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٢)
Maka syaitan
membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya
telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu
itu dan aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua?" (Q.S. Al A’raf (7): 22).
Dari ayat di
atas menunjukkan secara fitrah, kejadian manusia merasa malu jika tidak berpakaian. Dan
tidaklah manusia itu memamerkan auratnya tanpa pakaian kecuali fitrahnya telah
rusak. Sedangkan rusaknya fitrah adalah akibat gangguan iblis dan tentaranya. Malu pada dasarnya adalah sifat yang terpuji dalam Islam, karena
dengan memiliki sifat malu seseorang terhindar dari berbagai perbuatan tercela.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
(BUKHARI -
8) … dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Iman memiliki lebih dari enam puluh
cabang, dan malu adalah bagian dari iman".
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى
رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ
(BUKHARI
- 23) … bahwa Rasulullah Saw. berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang
saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu, maka Rasulullah Saw.
bersabda: "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari
iman".
Manusia yang
merasa tidak malu jika: tidak berpakaian,
menutup aurat, mengambil dengan perasaan bebas miliki orang lain, memuaskan
nafsu seksnya dengan sembarang orang lain, merasa biasa saja merusak lingkungan
dan lain sebagainya maka, manusia tersebut tidak ada bedanya lagi dengan satwa,
binatang bahkan mereka lebih hina/tak berguna dari pada binatang, mereka
tersebut tidak lagi memiliki malu/iman secara Islam.
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا
أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)
Dan sesungguhnya
Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai. (Q.S. Al
A’raf (7): 179).
Di sinilah pentingnya
mengajak, membangun kesadaran beriman, memeluk Islam dengan seutuhnya dan senantiasa
mewaspadai agar tidak tergoda dengan tipuan setan yang memang kerjanya menyesatkan
orang sehingga keluar dari ajaran Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ
كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
(٢٠٨)
Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu. (Q.S. Al Baqarah (2): 208).
Semoga ada manfaat.
Komentar
Posting Komentar