Manusia yakin, hanya dengan aturan, syariat
Islam berdasar Qur’an dan Hadits, dan akal yang sejalan dengan Qur’an dan Hadits hidup dan kehidupan
menjadi layak, normal, wajar dan patut, hidup damai, bersatu, saling
menolong dalam kebaikan, saling menolong dalam mencegah, menghilangkan dosa dan
permusuhan.
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا
وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ (١٨)
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Q.S. Al
Jaatsiyah (45): 18).
Islam, penyerahan diri secara keseluruhan
semata-mata kepada Allah Swt. agama semua Nabi dan
Rasul
sejak Adam A.S. (manusia dan nabi serta rasul yang pertama dijelaskan Allah
Swt.) hingga Muhammad Saw. (manusia dan nabi serta rasul yang terakhir/penutup
dijelaskan Allah Swt.) semuanya mengakui ke-Esa-an Allah Swt. semuanya melarang
mensyarikatkan Allah Swt. semuanya menganjurkan akhlak yang mulia, firman-Nya:
قُولُوا
آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ
وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ
النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
(١٣٦)
Katakanlah (hai orang-orang beriman): "kami
beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang
diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di
antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".(Q.S Al Baqarah (2):
136).
Rukun
Islam:
1.
Syahadatain
(dua kalimat syahadat).
2.
Mendirikan
shalat.
3.
Menunaikan
zakat.
4.
Berpuasa
pada Bulan Ramadhan.
5. Naik haji bagi yang mampu.
Rukun Islam sebagai pondasi, dasar pokok dalam cita-cita menjalankan syariat Islam
dengan seutuhnya sesuai kemampuan yang dimiliki seseorang. Rukun Islam yang kelima, Naik haji bagi yang mampu, Secara fakta membutuhkan:
1) ongkos yang cukup besar … 2) waktu
yang cukup lama (±42 hari) … 3) kondisi yang cukup aman … dan lain sebagainya
yang pada dasarnya suatu bentuk pengorbanan. Muslim memahami dan yakin walaupun
sedemikian besar dan berat beban yang ditanggung ibadah haji tetap juga
diusahakan semampu kita karena dia adalah syariat suci dari Allah dan Rasul-Nya.
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ
الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
(BUKHARI
- 7) : …Rasulullah Saw. bersabda:
"Islam dibangun di atas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan".
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ… (١٩٦)
Dan
sempurnakanlah ibadah haji dan umrah
karena Allah. … (Q.S. Al Baqarah
(2): 196).
Berangkat ke Mekkah membaca talbiyah, shalawat dan
do’a sebagai berikut:
لَبَّيْكَ اَللهُمَّ لَبَّيْكَ – لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ –
اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ – لاَشَرِيْكَ لَكَ
Artinya: Aku datang memenuhi
panggilan-Mu Ya Allah, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap
kekuasaan adalah
milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Artinya: Ya
Allah limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.
اللّهُم إِنَّ نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ
سَخَتطكَ وَالنَّار. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon keridhaan-Mu dan surga, kami berlindung kepada-Mu dari
kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka”.
Sederhana dipahami bahwa dengan selesainya menunaikan
ibadah haji seseorang diharapkan telah sempurna dalam pengamalan Islam dan dia terwujud
sebagai pribadi yang sempurna dalam takwa yang sebenar-benarnya.
Semoga ada manfaat.
Komentar
Posting Komentar