LANDASAN NORMATIF IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(١٠٤)
Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar [217]; merekalah
orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran (3): 104). [217] Ma'ruf: segala perbuatan yang
mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang
menjauhkan kita daripada-Nya.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ
أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ
الْفَاسِقُونَ (١١٠)
Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Ali Imran
(3): 110).
KONSEP DAN ISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktu
tidak terbatas. Maksud
dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah: organisasi, alat perjuangan untuk
mencapai suatu cita-cita. Muhammadiyah didirikan berlandaskan dan untuk
mewujudkan pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip/pendirian-pendirian
bagi kehidupan dan perjuangan dan yang dimaksud itu telah terkonsep dalam isi
ideologi Muhammadiyah pada Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
ISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
1.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
1) Hakikat
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan ideologi
Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan
cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sebagai sebuah
ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerja sama yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuannya.
2) Kandungan
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah: mengandung 7 (tujuh) pokok pikiran/prinsip/pendirian,
yaitu;
a) Pokok
pikiran pertama: Hidup manusia harus berdasar
Tauhid (meng-Esakan) Allah; ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya
kepada Allah.
b) Pokok
pikiran kedua: Hidup manusia itu
bermasyarakat.
c) Pokok
pikiran ketiga: Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya, satu-satunya yang
dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera
yang hakiki, di dunia dan akhirat.
d) Pokok
pikiran keempat: Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah
kepada Allah berbuat ihsan dan ishlah kepada manusia/ masyarakat.
e) Pokok
pikiran kelima: Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang
sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak
(ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Muhammad Saw.
f) Pokok
pikiran keenam: Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran tersebut hanyalah akan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara
berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang
sebaik-baiknya.
g) Pokok
pikiran ketujuh: Pokok pikiran/prinsip/pendirian seperti yang diuraikan dan
diterangkan di muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologi
Muhammadiyah terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah
terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Kepribadian
Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah: rumusan yang menggambarkan (1)
hakikat Muhammadiyah, (2) serta apa yang menjadi dasar dan (3) pedoman amal
usaha dan perjuangan Muhammadiyah, (4) serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan
bagi gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Kepribadian Muhammadiyah ini muncul pada waktu kepemimpinan
Bapak Kolonel H.M.Yunus Anis periode 1959-1962.
3. Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pada
dasarnya merupakan rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakikat
Muhammadiyah, paham agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
MATAN “Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”
terdiri dari 5 angka.5 angka tersebut dibagi menjadi 3 kelompok:
Kelompok satu:
Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yaitu;
1) Muhammadiyah
adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2)
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai
kepada Nabi penutup Muhammad Saw. sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual,
duniawi dan ukhrawi.
Kelompok
Dua: Mengandung persoalan mengenai paham agama menurut Muhammadiyah, yaitu:
1) Muhammadiyah
dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al-qur’an dan Sunnah Rasul.
2) Muhammadiyah
bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliput bidang-bidang;
Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Mu’amalat Duniawiyat.
Kelompok
Tiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yaitu;
1)
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila,
Muhammadiyah memperkuat dengan sebutan Darul ‘Ahdi Wa Syahadah, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil makmur dan diridhai Allah Swt.
“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghaffur”.
4. Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Pedoman Hidup Islam Warga
Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber Al Qur’an dan As
Sunnah menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya
masyarakat utama yang diridhai Allah Swt. dalam: Kehidupan
pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan IPTEK, seni dan budaya.
Kesimpulan
1.
Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai
sistem paham atau keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan
ajaran Islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Karena
rujukan dasarnya adalah Islam, maka ideologi Muhammadiyah tidak akan bersifat
dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, tetapi memiliki watak terbuka.
2.
Muhammadiyah: suatu organisasi, merupakan alat
perjuangan untuk mencapai suatu cita-cita. Muhammadiyah didirikan di atas
(berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan
prinsip-prinsip/pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan. Pokok
pikiran/prinsip/pendirian yang dimaksud itu adalah hak dan nilai hidup
Muhammadiyah secara ideologis.
Semoga bermanfaat
khususnya dalam kelanjutan Perjuangan Muhammadiyah.
Komentar
Posting Komentar