29. MELESTARIKAN KEFITRAHAN




Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata fitrah diartikan dengan sifat asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan.
Dalam pandangan Islam, beragama adalah fitrah,  sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak lahir  sehingga sekiranya manusia yang baru lahir bisa langsung normal berbicara maka, mestilah mereka mengakui tentang adanya Allah Swt. yang menciptakan, memelihara, menentukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya.

Bagi muslim pemilik kekuatan dahsyat tersebut tidak ada lain kecuali Allah Swt. Allah Swt. itu satu-satunya obyek, tujuan menghambakan diri, memohon segalanya bahkan hidup dan mati seutuhnya hanya untuk-Nya.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (١٧٢)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q.S. Al ‘Araf (7): 172).

Pada dasarnya manusia tidak harus dipaksa beragama, namun cukup kembali kepada dirinya untuk menyambut suara dan panggilan hatinya, ada sesuatu yang menciptakan dirinya dan alam sekitarnya. Kecenderungan beragama tegas adalah suatu fitri dan sulit ditolak dengan teori apapun.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٣٠)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui [1168]. (Q.S. Ar Rum (30): 30). [1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Muslim menyadari adanya pengaruh lingkungan yang sangat kuat dan terus menerus secara rapi mengganggu kelestarian, kesinambungan, kefitrahan manusia pada umumnya, pengaruh atau gangguan tersebut mesti menghambat bahkan menghancurkan kefitrahan ketauhidan, ketakwaan umat manusia.
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٢٥٧)
Allah pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al Baqarah (2): 257).

Dengan menyadari dan meyakini pengaruh lingkungan, setan di atas sehingga sangat diperlukan perjuangan muslim wajib sehat lahir dan batin terampil dalam teori dan keterampilan  penuh komitmen dan istiqamah, senantiasa dalam kondisi waspada, siap menghadapi segala sesuatu menyangkut gangguan hidup dan kehidupan secara Islami.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٢٠٠)
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (Q.S. Ali Imran (3): 200).

Semoga.

Komentar