Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata
fitrah diartikan dengan sifat asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan.
Dalam pandangan Islam, beragama adalah fitrah, sesuatu yang melekat pada diri manusia dan
terbawa sejak lahir sehingga sekiranya
manusia yang baru lahir bisa langsung normal berbicara maka, mestilah mereka
mengakui tentang adanya Allah Swt. yang menciptakan, memelihara, menentukan
segala sesuatu menurut kehendak-Nya.
Bagi
muslim pemilik kekuatan dahsyat tersebut tidak ada lain kecuali Allah Swt.
Allah Swt. itu satu-satunya obyek, tujuan menghambakan diri, memohon segalanya
bahkan hidup dan mati seutuhnya hanya untuk-Nya.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ
بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا
كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (١٧٢)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q.S. Al ‘Araf (7): 172).
Pada
dasarnya manusia tidak harus dipaksa beragama, namun cukup kembali kepada
dirinya untuk menyambut suara dan panggilan hatinya, ada sesuatu yang menciptakan
dirinya dan alam sekitarnya. Kecenderungan beragama tegas adalah suatu fitri
dan sulit ditolak dengan teori apapun.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٣٠)
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui [1168]. (Q.S. Ar Rum (30): 30). [1168] Fitrah Allah: Maksudnya
ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama
tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka
tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Muslim
menyadari adanya pengaruh lingkungan yang sangat kuat dan terus menerus secara
rapi mengganggu kelestarian, kesinambungan, kefitrahan manusia pada umumnya,
pengaruh atau gangguan tersebut mesti menghambat bahkan menghancurkan
kefitrahan ketauhidan, ketakwaan umat manusia.
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ
مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
(٢٥٧)
Allah pelindung
orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran).
Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al Baqarah
(2): 257).
Dengan
menyadari dan meyakini pengaruh lingkungan, setan di atas sehingga sangat
diperlukan perjuangan muslim wajib sehat lahir dan batin terampil dalam teori
dan keterampilan penuh komitmen dan
istiqamah, senantiasa dalam kondisi waspada, siap menghadapi segala sesuatu
menyangkut gangguan hidup dan kehidupan secara Islami.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٢٠٠)
Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung. (Q.S. Ali Imran (3): 200).
Semoga.
Komentar
Posting Komentar