A. Muhammadiyah
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktu
tidak terbatas. Sekarang usia
Muhammadiyah 107 hitungan H dan 104 hitungan M. Semua
ini dapat menjadi bahan renungan mendalam dan bermanfaat tinggi bagi kehidupan
bila ditelaah secara sejarah demi masa depan yang berkemajuan.
B. (1)
Muhammadiyah: Gerakan Islam, Dakwah Amar
Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, berkemajuan bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Warga Muhammadiyah senantiasa berhati-hati agar pengamalan ibadah
senantiasa tetap murni seperti apa yang
dicontohkan oleh Muhammad Saw. (2)
Muhammadiyah berasas Islam.
C. Maksud
dan tujuan Muhammadiyah: menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam … sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ
كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
(٢٠٨)
Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al Baqarah (2): 208).
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ
وَصَوْمِ رَمَضَانَ
(BUKHARI - 7) ... Rasulullah Saw. bersabda: "Islam dibangun diatas
lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa
Ramadlan".
D. Prinsip
dan keterangan di atas pada hakikatnya wajib, harus dimulai dan dijiwai dengan
ideologi, pandangan hidup tauhid yang kuat dan benar, mengesakan Allah dalam:
menciptakan, memelihara, menerima ibadah, dan mengatur alam semesta.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ
وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)
1. Katakanlah: "Dia-lah
Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan,
4. Ddan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al Ikhlas (112): 1-4).
E. Ternyata ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya, yang awal diajarkan adalah tauhid, jangan
mensyarikatkan Allah karena yaitu adalah kezaliman, dosa yang besar.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ
لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣)
Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S. Luqman (31): 13).
F. Luqman menegaskan
pada anaknya jika orang tuamu memaksamu melakukan yang mempersekutukan Allah,
jangan kamu ikuti dan tetaplah memperlakukan dengan baik di dunia serta
tetaplah mengikuti jalan orang-orang yang kembali kepadaku, yakni orang-orang
bertauhid dengan benar.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ
سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُونَ (١٥)
Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Q.S. Luqman
(31): 15).
G. Gambaran kejiwaan
orang-orang dalam mentaati Allah Swt. antara lain tersurat dalam firman Allah
berikut ini.
هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى
إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا
جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ
أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ
هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (٢٢)
Dialah Tuhan yang
menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila
kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang
yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira
karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru
menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka
berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata.
(mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya
ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (Q.S. Yunus (10): 22).
H. Merealisasikan
Tauhid dalam kehidupan:
1)
Keikhlasan
beribadah kepada Allah semata, tidak kepada yang lain.
2)
Mengingkari
semua thaqut/setan dan
membebaskan diri dari siapa saja yang menyembah pada selain Allah.
3)
Menjernihkan
diri dari semua bentuk kemusyrikan dan tingkatannya serta menutup celah-celah
perbuatan yang dapat menjurus kepada syirk.
4)
Tidak
mencari Tuhan lain untuk di Agungkan, atau disembah.
5)
Tidak
mencari hukum lain untuk
dipatuhinya, seperti kepatuhannya kepada hukum Allah
I. Dampak Tauhid:
1)
Kemerdekaan
Manusia (pembebasan manusia dari segala khurafat), proklamasi
universal bagi kemerdekaan manusia, yaitu membebaskan manusia tidak menghamba
pada manusia yang lain, dalam bentuk apapun.
2)
Pembentukan
pribadi harmonis, damai, bersahabat, baik
dengan lingkungan atau secara personal.
3)
Ketentraman jiwa, kekuatan jiwa.
4)
Asas
Persaudaraan dan Persamaan, tidak menkelaskan
orang karena kebangsawanannya, kekayaannya dan lain sebagainya.
Semoga ada manfaatnya.
Komentar
Posting Komentar