Keutamaan, fadhilah Bulan Suci Ramadhan yakni
ketakwaan seorang hamba, hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah pengertian takwa yang sederhana dan
mudah dipahami dan taati. Bentuk takwa dalam puasa dapat dirasakan pada kesungguhan dalam:
1. Keyakinan yang mendasar pada al Qur’an dan Hadits,
yakni segala kegiatan harus didasarkan pada keduanya. Jikalau hal itu muamalah
duniawiyah, maka harus dilihat adakah rahmat sebagai kandungannya, atau yang akan
dihasilkan, jika ada pasti dia amalkan sepanjang hayat dasarnya.
2. Kesabaran, keuletan, ketabahan, ketahanan
menjalankan semua bentuk ibadah sesuai kemampuan yang dimiliki, dan di Bulan Ramadhan
kita lebih giatkan lagi.
3. Saya yakin dengan kutipan ayat-ayat Allah dan
Hadits Rasulullah berikut akan memberikan manfaat bagi muballigh muda sebagai generasi
umat dan bangsa.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى
لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٨٥)
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S. Al Baqarah (2):185).
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)وَمَا أَدْرَاكَ
مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)تَنَزَّلُ
الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤)سَلامٌ هِيَ
حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)
1. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur;an) pada malam kemuliaan [1593]. 2. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. 5. malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar. (Q.S. Al Qadar (97): 1-5). [1593] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa
Indonesia dengan malam Qadr, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran,
karena pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an.
Dengan puasa
yang ditunaikan atas dasar iman dan harapan pada Allah, maka mereka dijanjikan
ampunan dari Allah Swt. Abu Hurairah R.A. berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena
iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.
(H.R. Bukhari dan Muslim).
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
(BUKHARI - 5472) … Dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Semua amalan
bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku
(Allah), dan Akulah yang membalasnya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu
lebih wangi di sisi Allah dari pada harumnya minyak wangi."
Dengan ibadah puasa maka, muslim tersebut berhati-hati menjaga hawa
nafsunya sehingga kecil kemungkinannya dapat diperdayakan setan, demikian juga
muslim bersemangat menjalankan ibadah puasanya sehingga besar kemungkinan ia
menjadi calon penghuni surga.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ
وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
(BUKHARI - 3035) …Rasulullah Saw. bersabda: "Apabila datang bulan
Ramadhan pintu-pintu surga dibuka sedang pintu-pintu neraka ditutup dan
syaitan-syaitan dibelenggu".
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar