2. KEWAJIBAN BERPUASA RAMADHAN





Kewajiban orang yang berpuasa: meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan tidak melakukan sesuatu yang sia-sia, semuanya ditinggalkan dalam rangka taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala dari-Nya untuk mendapatkan ketakwaan sejati.  Ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan, mereka sadar itulah cara meraih derajat ketakwaan yang sempurna yang dimuliakan oleh Allah Swt.   

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S. Al Baqarah (2): 183).

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣)
… sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujurat (49): 13).
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا (٤)
…dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Q.S. At Talaq (65): 4).

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٦)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S. Al A’raf (7): 96).

Muslim dengan penuh gembira dijiwai ketaatan, kecintaan dan harapan semata-mata kepada Allah Swt. ia bersungguh-sunguh akan mengamalkan dan menyempurnakan pelaksanaan ibadah puasa sebulan penuh.   
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصَّلَاةَ وَالصِّيَامَ وَالذِّكْرَ تُضَاعَفُ عَلَى النَّفَقَةِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ
(ABU DAUD - 2137) … Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya shalat, puasa dan dzikir akan dilipatgandakan di atas berinfaq di jalan Allah sebanyak tujuh ratus kali lipat."

Orang berpuasa sangat menyadari pentingnya makan, walaupun demikian sangat disadari bahwa makanan yang berlebihan pasti mendatangkan masalah kesehatan sehingga mereka mesti sangat berhati-hati dalam kebutuhan makan dan minum, yang semuanya didorong keimanan dan ketakwaan yang sempurna. Dengan sikap yang demikian maka, bisa terhindar dari kegemukan, usus menjadi bersih, gula dan tekanan bisa stabil.
الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِيكَرِبَ الْكِنْدِىَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ « مَا مَلَأَ اِبْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ (و اللَّفْظُ لِإِبْنِ مَاجَه”لُقَيْمَاتٌ”) يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثُ طَعَامٍ وَثُلُثُ شَرَابٍ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ»
Al-Miqdam bin Ma’dikarib al-Kindi berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda,  “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah anak Adam makanan (dalam redaksi Ibnu Majah “suapan-suapan kecil”) yang menegakkan tulang punggungnya.  Jika harus lebih dari itu maka sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga udara.” (H.R. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibn Hibban dan al-Hakim).

Semoga bermanfaat.


Komentar