8. MEMAKMURKAN MESJID




Orang-orang yang memakmurkan/membangun tempat ibadah termasuk mesjid adalah orang yang sudah terikat hatinya dengan Islam sebagai jalan hidupnya, jadi bila ada tempat ibadah termasuk mesjid yang dibangun oleh orang yang belum beriman secara muslim maka muslim yang mengetahui hal itu mesti memikirkan dan mewaspadai. Karena pada hakikatnya yang memakmurkan tempat ibadah termasuk mesjid hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk untuk kebahagiaan dunia dan akhirat dari Allah Swt.


Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. berikut:
مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ (١٧)
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. (Q.S. At Taubah (9): 17).

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ (١٨)
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. At Taubah (9): 18).

Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (H.R. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ فِى الصُّفَّةِ فَقَالَ « أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ ». فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ «أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ ».
Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallahu anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam keluar (dari rumahnya menemui kami, pent.) sedangkan kami berada di shuffah, lalu beliau bertanya: "Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari ke Buthan atau 'Aqiq (pusat jual beli unta berkualitas tinggi) kemudian kembali dengan membawa dua unta besar dan menarik tanpa dosa dan memutuskan silaturrahim (memperoleh unta tersebut secara halal dan legal)?" Sahabat menjawab, "Kami suka, wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, "Sungguh...apabila seorang dari kalian pergi di pagi hari ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat dari Al-Qur’an, itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta; membaca tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta; membaca empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, dan demikianlah hitungan-hitungan berikutnya." (H.R. Muslim I/552 no.803 bab Fadhlu Qiro’atil Qur’an Fish-Sholat, Abu Daud I/460 no.1456 bab Fi Tsawabi Qiro’atil Qur’an, dan Ahmad IV/154 no.17444).
Semoga ada manfaatnya.

Komentar