Kepribadian yang istiqamah
selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanan dan amal salehnya
dalam menjalani hidup dan kehidupan. Orang yang istiqamah mesti tahan dalam menghadapi berbagai macam cobaan
yang orang biasa menyebut 3 ta yaitu: godaan berupa wanita/laki-laki, godaan berupa
harta yang banyak, godaan berupa jabatan. Sekali
sudah konsisten maka tidak akan ada yang mampu merobohkan keistiqamahannya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (٣٠)
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Q.S.
Fussilat (41): 30).
Pribadi yang
termasuk istiqamah dalam hidup dan kehidupannya, mereka inilah yang betul-betul
memiliki kemerdekaan yang hakiki dan tidak akan mudah ditakuti dan digoda dari berbagai
sudut godaan dan yang menakutkan, kecuali dari Allah dan Rasul-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٣)
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap istiqamah [1388] maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
mereka tiada (pula) berduka cita. (Q.S. Al Ahqaf (46): 13). [1388] Istiqamah
ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh.
Tempat tinggal
mereka yang kekal abadi adalah surga Allah Swt.
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً
بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٤)
Mereka itulah
penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al Ahqaf (46): 14).
Rasulullah adalah suri tauladan dan
cara beramal beliau pun dengan istiqamah dalam menjaganya:
Alqomah
pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah mengenai amalan Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam,
”Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah
menjawab,
لاَ. كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً
Beliau tidak mengkhususkan
waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu
(istiqamah). (H.R. Bukhari no.
1987 dan Muslim no. 783)
Amalan yang dicintai Allah yang kontinyu (rutin)
sekalipun sedikit:
Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ
الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ
أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
”Wahai sekalian manusia,
lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan
sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh
Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.” (H.R. Muslim no.
782)
Semoga ada manfaatnya.
Komentar
Posting Komentar