22. ISTIQAMAH MODAL KEMENANGAN




Kepribadian yang istiqamah selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanan dan amal salehnya dalam menjalani hidup dan kehidupan. Orang yang istiqamah mesti tahan dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang orang biasa menyebut 3 ta yaitu: godaan berupa wanita/laki-laki, godaan berupa harta yang banyak, godaan berupa jabatan. Sekali sudah konsisten maka tidak akan ada yang mampu merobohkan keistiqamahannya.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (٣٠)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Q.S. Fussilat (41): 30).

Pribadi yang termasuk istiqamah dalam hidup dan kehidupannya, mereka inilah yang betul-betul memiliki kemerdekaan yang hakiki dan tidak akan mudah ditakuti dan digoda dari berbagai sudut godaan dan yang menakutkan, kecuali dari Allah dan Rasul-Nya.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٣)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah [1388] maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (Q.S. Al Ahqaf (46): 13). [1388] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh.

Tempat tinggal mereka yang kekal abadi adalah surga Allah Swt.

أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٤)
Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al Ahqaf (46): 14).

Rasulullah adalah suri tauladan dan cara beramal beliau pun dengan istiqamah dalam menjaganya:
Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah mengenai amalan Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam, ”Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab,
لاَ. كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً
Beliau tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (istiqamah).  (H.R. Bukhari no. 1987 dan Muslim no. 783)
Amalan yang dicintai Allah yang kontinyu (rutin) sekalipun sedikit:
Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit. (H.R. Muslim no. 782)
Semoga ada manfaatnya.

Komentar