Semua infak dan sedekah, bentuk akhlak yang baik adalah sikap yang selayaknya
diberikan kepada siapa saja yang ada hubungan dengan kita dan membutuhkan kita.
Diantaranya adalah bersedekah kepada keluarga, tetangga, masyarakat pada umumnya
yang memang membutuhkan. Bahkan anjuran
bersedekah kepada tetangga ini sangat ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam:
لَيْسَ
الْـمُؤْمِنُ الَّذيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إلَى جَنْبِهِ
Bukan
mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan. (H.R.
Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 18108, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah
Ash Shahihah 149)
Beliau juga bersabda:
إِذَا
طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ، ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ
جِيْرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوْفٍ
Jika engkau
memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu,
berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik. (H.R. Muslim 4766)
Dan juga segala bentuk akhlak yang baik lainnya,
seperti memberi salam, menjenguknya ketika sakit, membantu kesulitannya,
berkata lemah-lembut, bermuka cerah di depannya, menasehatinya dalam kebenaran,
dan sebagainya, semuanya itu bernilai sedekah yang pasti dibalasi oleh Allah Swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ
طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَلا
تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلا أَنْ
تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (٢٦٧)
Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (Q.S. Al Baqarah (2): 267).
Allah sangat
menganjurkan adanya pemerataan harta di tengah-tengah umat Islam, sebagaimana firman-Nya.
مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ
الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ
مِنْكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٧)
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah
kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka
adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Q.S. Al
Hasyr (59): 7).
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : يَاابْنَ
آدَمَ! أَنْفِقْ عَلَيْكَ
“Allah
Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam!’ berinfaklah,
niscaya Aku berinfak (memberikan rizki) kepadamu” (Shahih Muslim, Kitab
Az-Zakah, Bab Al-Hatstsu ‘alan Nafaqah wa Tabsyiril Munfiq bil Khalf, no. 36
(963), 2/690-691)
Infak
merupakan kunci rezeki:
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
مَا مِنْ يَومٍ يُصْبِخُ الْعِبَادُ فِيْهِ
إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا : اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Tidaklah
para hamba berada di pagi hari kecuali di dalamnya terdapat dua malaikat yang
turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak
ganti (dari apa yang ia infakkan)’. Sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah,
berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya)” (Shahihul
Bukhari, Kitab Az-Zakah, Bab Firman Allah Tentang Doa: Ya Allah, berikanlah
ganti kepada orang yang menginfakkan hartanya’ no. 1442, 3/304)
Bahkan dalam Bulan Ramadhan Rasulullah lebih sering
bersedekah:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ
يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ
رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang
paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di Bulan Ramadhan ketika bertemu dengan
malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam Bulan Ramadhan untuk mudarosah
(mempelajari) Al Qur’an” (H.R. Al Bukhari dari Sahabat Ibnu Abbas).
Semoga ada manfaatnya.
Komentar
Posting Komentar