Hubungan
Silaturrahim, Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam adalah salah satu aspek
yang sangat ditekankan di dalam ajaran agama Islam. Begitu banyak anjuran dan
perintah yang menyerukan untuk mengeratkan ikatan persaudaraan antar sesama
umat Islam, dan banyak pula larangan untuk memutuskan tali persaudaraan di
dalam Islam. Sedemikian pentingnya syariat tentang hubungan silaturrahmi sehingga
berulang-ulang penekanannya dalam Al Qur’an maupun melalui sabda Rasulullah Saw.
di dalam Al Hadits, karenanya Islam adalah agama yang mengharamkan umatnya
untuk memutuskan tali persaudaraan atau silaturahmi.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (١)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu. (Q.S. An Nisa (4): 1).
[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin
ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam A.S. berdasarkan hadits riwayat
Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah
dari unsur yang serupa yakni tanah yang daripadanya Adam A.S. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka
menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama
Allah seperti: As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu
dengan nama Allah.
Istiqamah dalam persaudaraan Islam juga
merupakan salah satu penegakan kekuatan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam yang satu dengan yang lain itu ibarat sebuah bangunan
yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Sudah menjadi kewajiban untuk
senantiasa melengkapi atau menjaganya, bukan justru membuang atau memutuskannya,
inilah satu kewajiban yang sungguh wajib ditegakkan umat Islam.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى
وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا (٣٦)
Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh [294], dan teman sejawat,
Ibnu Sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (Q.S. An Nisa (4): 36). [294]
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan
kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim. [295]
Ibnus Sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan maksiat yang kehabisan
bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
Ketahuilah bahwa mempererat silaturrahmi
ganjarannya sangatlah tinggi:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ
أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barang
siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah
ia menyambung tali silaturahmi. [Muttafaqun ‘alaihi].
Makna
silaturrahmi yang sebenarnya:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ
الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Orang
yang menyambung silaturrahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah
terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturrahmi ialah orang yang
menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus. [Muttafaqun
‘alaihi].
Semoga ada manfaatnya.
Komentar
Posting Komentar