AL WALIYY(MAHA MELINDUNGI), AL HAMIID (MAHA TERPUJI), 55 – 56.




Sesuatu yang pasti bahwa semua umat manusia terkhusus yang Islam senantiasa membutuhkan rasa aman, terlindungi dari berbagai gangguan hidup dan kehidupan, namun kebanyakan mereka tidak paham bahwa sesungguhnya adalah usaha sadar yang mendasar dalam mencari perlindungan jika seorang dengan sungguh-sungguh paham dan mengamalkan dengan sempurna syariat Islam itu, firman-Nya:
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللَّهِ نَصِيرًا (٤٥)

Dan Allah lebih mengetahui (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu). (Q.S. An Nisaa (4): 45).
Perlindungan dan pertolongan Allah Swt. tidak semudah yang mungkin selalu dibayangkan seseorang, tetapi perlindungan dan pertolongan harus didahului dengan meyakini, mentaati, mengamalkan syariat Islam dengan sebaik-baiknya, barulah pasti Allah mengabulkan permintaan yang mungkin dalam bentuk Perlindungan dan pertolongan tersebut, firman-Nya:
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا (١٣١)

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah, tetapi jika kamu kafir Maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah[360] dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji. (Q.S. An Nisaa (4):131). [360] Maksudnya: kekafiran kamu itu tidak akan mendatangkan kemudharatan sedikitpun kepada Allah, karena Allah tidak berkehendak kepadamu.

Muslim menyadari dengan baik bahwa jika dirinya menunaikan shalat wajib dan sunnah maka, mestilah ia akan melakukan sebanyak 80 kali dalam sehari semalam mengikrarkan pujian, sanjungan hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam, (Q.S. Al Fatihah (1): 2), karena mereka mesti mambaca surah tersebut pada setip rakaat. 80 kali yang dimaksud itu adalah:


1. Shalat wajib 5 kali sehari semalam yaitu: Isa 4 rakaat, subuh 2 rakaat, luhur 4 rakaat, asar, 4 rakaat, magrib 3 rakaat jadinya 17 rakaat.
2. Shalat sunnah rawatib 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dan sesudah luhur, 2 rakaat sesudah magrib dan 2 rakaat sesudah isa, jadinya 10 rakaat.
3. Shalat sunnah wudlu misalnya lima kali jadinya 5 x 2 = 10 rakaat.
4. Shalat sunnah tahihiyatul Mesjid, misalnya lima kali jadinya 5 x 2 = 10 rakaat.
5. Shalat sunnah antara azan dan qamat, misalnya lima kali jadinya 5 x 2 = 10 rakaat.
6. Shalat sunnah lail, tahjjud 8 rakaat ditutup dengan sunnah witir 3 rakaat jadinya 11 rakaat.
7. Shalat sunnah dhuha 12 rakaat.

Keseluruhannya 17 + 10 + 10 + 10 + 10 + 11 + 12 jadinya 80 rakaat.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)

Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3]. (Q.S. Al Fatihah (1): 2).

[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.

[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.

Pujian dan sanjungan muslim tiada lain hanyalah kepada Allah Swt. demikian juga permohonan perlindungan tiada lain hanyalah kepada Allah semata.

Muslim yakin sekian kali banyaknya mengikrarkan pujian dan sanjungan pada Allah Swt. mestilah akan diikuti dengan perbuatan saleh lebih banyak lagi sehingga diri yang bersangkutan termsuk hamba Allah Swt. yangsenantiasa penuh takwa pada-Nya dan kepastian akan dimuliakan dunia dan akhirat secara abadi oleh Allah Swt.

Semoga bermanfaat.

Komentar